Wanita Perlu Tahu Tentang Tanda Tanda Akan Melahirkan ini
Saat kehamilan tubuh mengalami berbagai perubahan, untuk mulai menyesuaikan kondisi badan si ibu yang “mendua”. Perubahan itu terjadi pada bagian kulit, rambut, dan bagian tubuh lainnya. Begitu juga tanda tanda akan melahirkan atau menjelang persalinan. Apa saja tanda-tandanya?
Secara alami, beberapa minggu menjelang melahirkan, tubuh ibu hamil juga mengalami beberapa perubahan untuk mempersiapkan kelahiran si buah hati.
Perubahan yang sering terjadi sebagai tanda tanda akan melahirkan bagi ibu hamil saat menjelang persalinan, antara lain:
#1 Kontraksi Braxton Hicks
Ini salah satu tanda tanda akan melahirkan bagi sang ibu hamil, yaitu terjadinya kontraksi Braxton Hicks. Disebut juga sebagai kontraksi / mulas palsu.
Kontraksi tersebut biasanya terjadi pada akhir trimester kedua (bulan ke-6) sebagai mekanisme latihan dari rahim. Hal ini timbul tanpa nyeri persalinan, jarang dan datangnya hanya sebentar saja (sekitar beberapa menit).
Kontraksi yang terjadi biasanya memiliki jarak / interval yang teratur, namun tidak lama, tidak semakin kuat atau nyeri. Setelah itu, kontraksi akan berhenti.
Kontraksi yang terjadi sebelum proses persalinan akan membuat mulut rahim menjadi matang.
Apabila Anda mengalami kontraksi ini di siang hari dan seakan-akan hendak melahirkan, cobalah untuk berjalan-jalan. Apabila terjadi di waktu malam hari, cobalah untuk tidur karena ibu hamil membutuhkan banyak istirahat sebelum melahirkan.
Atau, jika kontraksi tersebut datang namun belum cukup waktu untuk melahirkan, maka berbaringlah di sisi kiri dan minum 1 liter air putih selama 30 menit – 1 jam. Cara tersebut akan membantu mengurangi kontraksi.
#2 Kontraksi Teratur
Tanda tanda akan melahirkan selanjutnya yaitu terjadinya kontraksi yang teratur. Tidak seperti kontraksi braxton hicks, kontraksi timbul secara teratur.
Biasanya dimulai hanya sebentar saja, lalu tambah lama dan bertambah kuat serta kontraksi terjadi simetris di kedua sisi perut mulai dari bagian atas dekat saluran telur ke seluruh rahim. Selain itu, nyeri tidak menghilang atau berkurang dengan istirahat atau elusan.
Pada saat terjadi kontraksi secara teratur, coba mulai untuk menghitung waktunya.
Catat berapa lama waktu antara satu kontraksi dengan kontraksi berikutnya, dan lama kontraksi berlangsung.
Persalinan hanya terjadi apabila kontraksi menjadi semakin dekat 30-40 detik antara kontraksi lainnya. Proses melahirkan / persalinan pertama kali akan berlangsung sekitar 12-14 jam sehingga lebih baik menunggu di rumah sambil beristirahat mengumpulkan tenaga untuk menghadapi persalinan.
Jadi, jika kontraksi sudah setiap 5 menit sekali atau sangat sakit, Anda dapat langsung menuju ke rumah sakit.
#3 Turunnya Janin
Semakin dekat dengan waktu melahirkan, janin akan semakin turun ke rongga panggul (pelvis). Turunnya janin tersebut dapat diketahui karena lebih berat, terasa menekan, dan tidak nyaman di rongga panggul.
Selain itu, Anda akan lebih sering buang air kecil. Sesudah janin bayi ini turun, paru-paru dan rongga perut memiliki lebih banyak ruang sehingga sang ibu akan merasa lega.
Ketika janin tersebut turun, dokter / bidan mengetahui karena ketinggian puncak rahim (fundus) akan terus berkurang. Ketinggian fundus ini diukur dari puncak tulang panggul hingga puncak rahim.
Tinggi fundus yang menurun ini dimulai pada kehamilan 20 minggu. Jika hal tersebut terjadi, pemeriksaan akan dilakukan oleh dokter untuk mengukur kembali rongga panggul sang ibu hamil, apakah bisa dilalui janin atau tidak.
#4 Semakin Pendeknya Mulut Rahim
Biasanya, mulut rahim ibu hamil akan menutup agar menjaga kehamilan dan janin tetap berada di dalam rahim sang ibu.
Bentuk mulut rahim seperti tabung yang terbuat dari fibrosa (kolagen) dan bahan tebal sepanjang 3 cm. Pada saat menjelang persalinan, mulut rahim akan memendek, menipis, dan membuka.
Proses memendeknya mulut rahim tersebut disebut sebagai ‘effacement’. Biasanya, mulut rahim memiliki panjang rata-rata 3 cm.
Saat dokter mengatakan ‘50% effaced’, ini berarti mulut rahim sang ibu telah memendek setengahnya (50%), sekitar 1 cm dan lebih tipis dari biasanya.
Saat mulai melahirkan, mulut rahim akan setipis kertas dan disebut sebagai ‘100% effaced’.
#5 Mengalami Pembukaan (Dilatasi)
Tanda tanda akan melahirkan selanjutnya ialah terjadinya dilatasi. Selain memendek, mulut rahim juga akan mulai terbuka, ini yang disebut dilatasi.
Sama seperti penipisan, terjadinya pembukaan mulut rahim terkadang berlangsung sebelum tiba waktunya melahirkan.
Penipisan dan membukanya mulut rahim tersebut dapat diketahui dengan dilakukannya pemeriksaan. Tetapi, tidak dapat diketahui kapan pastinya melahirkan, karena faktor kontraksi rahim juga mempengaruhi majunya waktu melahirkan.
Jika tidak disertai rasa mulas, ibu hamil dapat berjalan selama 2 minggu dengan mulut rahim yang sudah terbuka 2-3 cm.
#6 Adanya lendir bercampur darah
Terjadinya lendir bercampur darah disebabkan sumbatan tebal di mulut rahim mulai terlepas. Inilah yang menyebabkan lendir dan darah keluar.
Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa menunggu hingga terjadi kontraksi secara teratur atau air ketuban sudah pecah, sebelum memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. Jika terjadi pendarahan yang hebat, sebaiknya langsung menghubungi dokter / bidan.
#7 Pecahnya Air Ketuban
Tanda tanda akan melahirkan berikutnya adalah pecahnya air ketuban. Pada umumnya, terjadi di saat pembukaan lengkap atau hampir lengkap. Tetapi, jika terjadi sebelum fase melahirkan, disebut ketuban pecah dini.
Pecahnya ketuban ditandai dengan sang ibu yang merasakan ada sesuatu yang pecah atau meletus disertai dengan keluarnya cairan yang berbau amis dari vagina.
Jika sudah terjadi pecah ketuban, maka ibu hamil harus segera dilarikan ke rumah sakit karena akan mengalami risiko kekeringan atau terjadinya infeksi intrauterin.
Biasanya, dokter akan memberikan antibiotik untuk pencegahan infeksi dan langsung mengupayakan proses persalinan jika kehamilan sudah cukup waktunya.
Itulah beberapa tanda tanda akan melahirkan yang akan dialami oleh ibu hamil menjelang proses persalinan.