Orang Indonesia mengenal pisang sudah sejak sangat lama. Karena Indonesia sendiri adalah salah satu kawasan yang menjadi asal pisang.
Tanaman pisang mempunyai tempat tersendiri di kuliner Indonesia. Banyak makanan tradisional maupun modern yang menggunakan pisang sebagai bahan utama. Tak hanya buahnya, bagian lain tanaman pisang juga digunakan baik sebagai bahan makanan atau pelengkap.
Beberapa daerah di Indonesia menggunakan batang pisang sebagai sayur. Batang pisang yang digunakan adalah dari pohon pisang muda yang belum berbunga. Kulit batang pisang luar dikupas hingga didapat batangnya di bagian yang paling dalam yang berwarna putih.
Tidak semua jenis pisang cocok dimasak. Batang pisang yang seratnya terlalu keras atau rasanya sepat / pahit biasanya dihindari. Biasanya yang digunakan adalah batang pisang mas, batu, dan kepok.
Masyarakat kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, menyebut sayur batang pisang sebagai camme burak. Sayur berkuah ini biasanya dimasak dengan daging ayam, sapi, kambing, atau keong sawah. Masakan ini dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari dan juga saat ada acara tertentu.
Sedangkan di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, masyarakatnya mengenal masakan pa’piong bura’. Bahannya sama, batang pisang, namun cara memasaknya berbeda. Batang pisang dimasukkan ke dalam batang bambu kemudian dipanggang.
Pa’piong bura’ juga bisa dimasak tanpa menggunakan batang bambu. Sebagai gantinya bisa dimasak menggunakan wajan.
Masakan batang pisang di Manado, Sulawesi Utara, dikenal dengan nama saut atau kotei, biasanya dimasak dengan daging juga. Jika disajikan untuk acara pesta, batang pisang dimasak secara tradisional dengan dimasukkan ke batang bambu. Untuk konsumsi sehari-hari cara memasaknya dikukus seperti memasak pepes.
Kalimantan Selatan mempunyai gangan (sayur) gadang, sayur ini berkuah seperti gulai. Jenis pisang yang digunakan biasanya kepok. Gangan gadang biasa disajikan sehari sebelum acara pernikahan.
Sayur ares (batang pisang) juga biasa disajikan di acara pesta masyarakat Lombok. Pisang yang digunakan biasanya jenis kepok atau air. Sayur ini juga berkuah seperti gulai dan acap dimasak dengan daging.
Tetangga Lombok, Bali, juga mempunyai sayur ares yang biasa disebut jukut (sayur) ares. Batang pisang muda kadang disayur dengan kaldu dan daging ayam, ada juga yang dimasak tanpa campuran kaldu. Bumbunya memakai bumbu khas Bali yang identik dengan rempah, kunyit, jahe, lengkuas dan lainnya.
Pisang yang digunakan tidak tertentu jenisnya, asal seratnya tidak terlalu keras biasanya bisa dimasak. Jukut ares yang dicampur kaldu rasanya mirip sup ayam dengan bumbu khas Bali. Sedangkan yang tanpa kaldu, rasanya khas bumbu khas Bali.
Di kuliner Indonesia daun pisang sering digunakan sebagai pembungkus. Banyak masakan yang biasa dibungkus daun pisang dahulu baru dimasak misalnya lontong, botok, pepes, garang asem, lemper, arem-arem, dan berbagai kue. Daun pisang akan menyumbang warna dan aroma yang khas pada masakan.
Daun pisang juga digunakan untuk membungkus makanan yang sudah matang. Misalnya kita membeli nasi pecel atau nasi tumpang untuk dibawa pulang, maka nasi itu (umumnya di Jawa) seringkali dibungkus dengan daun pisang.
Selain itu daun pisang juga digunakan sebagai alas, tutup, dan wadah makanan. Kadang juga ditata menjadi hiasan hidangan.
Waktu saya kecil dan tinggal di Jawa Tengah, saya sangat familiar dengan sayur bunga pisang. Ada juga yang menyebut sayur jantung pisang.
Ibu saya sering memasaknya. Dia mengupas kelopak-kelopak bunga yang tua hingga didapat segumpal bunga yang muda. Lalu bunga pisang itu direbusnya, dipotong-potong, kemudian dimasak dengan bumbu dan santan.
Rasanya enak, salah satu sayur favorit saya! Selain dibuat sayur berkuah bunga pisang juga dimasak tumis (Cilacap), botok (Jawa Timur), dan urap (Jawa Tengah).
Buah adalah bagian dari pisang yang paling banyak dikonsumi. Pisang matang dimakan begitu saja, atau diolah menjadi cemilan seperti keripik, sale, pisang goreng, dan kolak. Saya sendiri suka sarapan pisang goreng ditemani segelas teh hangat.
Buah pisang yang muda juga ada yang digunakan sebagai penyedap bumbu rujak buah. Di beberapa daerah bahkan buah pisang dimasak sebagai sayur.
Di Kalimantan Timur misalnya, ada sayur buah pisang muda yang dimasak dengan ikan. Masyarakat Padang, Riau, dan Bengkulu juga mengenal masakan gulai buah pisang. Yang digunakan adalah buah pisang kepok muda, dimasak dengan ikan, ayam, atau daging.
Bonggol pisang adalah bagian paling bawah batang pisang, tempat tumbuhnya akar-akar pisang. Meski jarang, bagian bonggol juga dimanfaatkan dan diolah menjadi makanan.
Di Bantul, Yogyakarta, bonggol pisang diolah menjadi keripik yang gurih dan renyah. Bonggol yang digunakan biasanya dari jenis raja, klutuk, atau kepok. Keripik ini dibuat dan dipasarkan oleh usaha rumahan, keripik yang dijual ada yang sudah matang dan ada yang mentah.
Masih di Yogyakarta, ada masyarakat yang memanfaatkan bonggol pisang sebagai sayur. Gunungkidul dikenal mempunyai masakan khas gudeg bonggol pisang. Dulu masakan ini disajikan jika ada hajatan, namun sekarang sudah banyak restoran yang menjualnya.
Ternyata dari atas hingga bawah, pohon pisang banyak manfaatnya. Kalau di daerahmu sendiri, pisang dimanfaatkan sebagai apa?
Pembajakan software adalah masalah yang merajalela termasuk di Indonesia yang telah tumbuh seiring perkembangan kecepatan…
Siang terik paling enak menyantap masakan ndeso, salah satu yang buat kangen adalah menu sayur…
Kuliner Nusantara memang tak ada habisnya. Banyak sajian kuliner khas Indonesia yang terkenal seantero Nusantara,…
Karena berbagai alasan masih banyak pecinta kucing yang melepas kucingnya untuk bebas berkeliaran di luar…
Walaupun tidak setenar Tokyo, namun ada banyak destinasi wisata menarik yang bisa kamu kunjungi saat…
Remittance advice adalah definisi yang harus diketahui siapa saja yang akan melakukan remittance. Orang-orang yang…
Tinggalkan Komentar