Perokok Gak Pantas jadi Pasangan Hidup Loe! Wajib Baca yang Punya Pasangan Perokok!
Jika kamu saat ini sedang menjalin sebuah hubungan, entah itu pacaran, teman tapi mesra, pernikahan, tunangan, dll, perlu kamu perhatikan sosok yang menjadi pasangan hidupmu. Kali ini kamu harus melihat apakah dia merokok atau tidak. Kenapa hanya dilihat dari aspek merokok atau tidaknya? Ternyata, kebiasaan merokok ini, hal yang sangat disepelekan dalam hubungan tetapi memiliki dampak yang sangat serius bagi hubungan tersebut. Entah kamu cowok atau cewek, jika kamu seorang perokok, maka minimal bagi gue pribadi, loe gak pantas dijadikan pasangan hidup. Why? Ini beberapa alasan logisnya! Think first deeply, do not offense!
#1 Perokok adalah pribadi yang tidak sayang pada dirinya sendiri
Sumber Gambar: acehonline.info
Kira-kira kamu tau gak kenapa? Sederhana. Seorang perokok aktif pasti cuek dengan kesehatan tubuhnya akibat racun rokok yang terus menggerogotinya. Apa aja bahaya rokok bagi kesehatan? Banyak sekali, merusak paru-paru, penyebab berbagai jenis kanker, penyakit jantung, dll (cari aja di mbah Google tentang bahayanya, bejibun tuh!). Sudah tau berbahaya, masih gak mau sayang dengan dirinya sendiri? Berarti emang gak sadar sudah diracuni hidupnya. Masih mau cari pasangan perokok?
#2 Perokok gak sayang ma pasangan, keluarga, dan orang sekitar
Sumber Gambar: sinarharapan.co
Rasa sayang tuh bukan cuma kata-kata, tapi perbuatan sehari-hari. Bahaya asap rokok ternyata tidak hanya berbahaya bagi si perokok aktif, tetapi juga bagi perokok pasif, yakni orang-orang di sekitarnya. Nih perokok, uda gak sayang ma dirinya sendiri, gak sayang pula ma orang-orang terdekatnya. Bikin orang terdekatnya ikut kena racun yang membahayakan hidupnya. Pantaskah loe menjadikan seorang perokok pasangan hidup, sementara loe terus diracuni kesehatan loe? Apalagi kalo loe menikah, waktu hamil, dan punya bayi nanti, pasangan loe dengan tega-teganya menghancurkan kesehatan janin atau bayi loe! Mikir dengan logis, jangan pake emosi!
#3 Pasangan perokok itu egois!
Sumber Gambar: hr-hary.blogspot.com
Yap,,tadi dua alasan di atas, jelas pasangan perokok tuh egois. Jangankan memikirkan tentang kebaikan buat loe, buat dirinya sendiri aja belum bisa. Bagus aja kalo pasangan loe bisa dinasehatin dan berhenti merokok. Tapi, uda dibilangin berkali-kali, tetep ngeyel, mau menangnya sendiri. See? Kenapa memilih orang yang hanya memikirkan tentang egonya sendiri? Kan karena cinta..Preeet, emang cinta bisa menjamin kesehatan loe? Emang cinta bisa ngobatin kalo loe atau bayi loe sakit kanker karena asap rokok? Mikir!
#4 Pasangan perokok cenderung emosional
Sumber Gambar: ridgemini.blogspot.com
Kebanyakan perokok, lebih cenderung menggunakan sisi emosionalnya, daripada akal sehat dan kejernihan jiwanya. Gimana mau mikir dengan akal sehat, kalo pikiran dan jiwanya sudah teracuni? Coba aja loe nasehatin walaupun secara baik-baik, untuk stop merokok, pasti tuh pasangan perokok loe lebih milih emosi daripada mikir dengan akal sehat. Kebiasaan-kebiasaan kecil, jika dibiarkan, akan menjadi kebiasaan yang mendarah daging dalam hidup yang susah dihilangkan. Pelarian mereka ketika ada masalah, dengan merokok.
#5 Perokok tuh orang yang Boros!
Sumber Gambar: www.gudangkesehatan.com
Masih gak sadar kalo hidup seorang perokok tuh cuma hamburin dan bakar uang tuk makan racun tiap hari? Hitung berapa banyak duit yang loe habisin buat beli rokok tiap hari? Gimana nanti hidup loe ma pasangan ketika menikah, sementara hal yang selalu disepelekan, atur duit, aja gak bisa? Loe lebih milih beli rokok daripada beli susu bayi loe. Meskipun loe orang kaya, mental loe uda miskin, why? Karena loe gak bisa manajemen uang dengan baik. Masih mau milih pasangan perokok?
#6 Loe masih anggap hubungan loe harmonis dan sehat?
Sumber Gambar: fransxavegatra.blogspot.com
Kalo dari 5 alasan simple tadi aja loe masih ngeyel kalo hubungan loe fine-fine aja ato tetap milih pasangan perokok. Berarti emang ada yang salah ma otak dan hati loe. Cintailah pasangan loe dengan baik. Jangan membabi buta. Cinta tetap butuh alasan logis. Cinta tetap butuh dasar rasionalitas. Karena hidup tidak hanya bicara tentang perasaan, tapi akal sehat.
Masih mau cari pasangan perokok? Kalo iya, gue angkat tangan dah. Itu pilihan hidup loe.