Bagi muslim, seharusnya tanggal 1 Muharram adalah Tahun Baru yang dinanti-nanti melebihi Tahun Baru Masehi. Tahun Baru Islam juga bukan hanya sekedar perayaan seremonial belaka. Seharusnya, Tahun Baru Islam juga menjadi sebuah tonggak momentum untuk peningkatan kualitas diri seorang muslim. Di tahun baru Islam ini, sudah selayaknya kita berhijrah. Hijrah dari keburukan menuju kebaikan. Hijrah dari masa lalu yang kelam menyongsong masa depan yang lebih baik lagi.
Apa saja yang harus kita tingkatkan di Tahun Baru Hijriah ini?
Ini salah satu aspek yang sangat penting dan menjadi pondasi dasar bagi aspek lainnya. Peningkatan aspek spiritual tentu harus kita lakukan agar aspek-aspek lainnya tidak mudah goyah. Hal ini terkait dengan hubungan vertikal langsung kepada Allah SWT (habluminallah).
Misalnya: Istiqomah tahajjud, salat dhuha juga tilawah 1 juz per hari. Mentoring dengan guru spiritual seminggu sekali, aktif di kegiatan masjid. Dll.
Peningkatan kualitas diri dalam aspek emotional terkait dengan hubungan sesama manusia/horizontal (Hablumminannas). Mengapa ini penting? Karena kita manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari manusia lainnya. Kita pasti membutuhkan pertolongan manusia lainnya.
Misalnya: Lebih care, punya waktu berkualitas dengan keluarga, bisa berkolaborasi dengan baik. Berbuat baik pada orang tua, sahabat dan tetangga.
Ya. Setiap muslim tentu harus memiliki kualitas finansial yang baik. Dengan memiliki kualitas finansial yang baik, akan lebih mudah untuk membantu orang lain, menjadi manusia yang bermanfaat lebih baik lagi.
Misalnya: Target penghasilan per bulan meningkat, lebih hemat dan disiplin menabung dan sedekah target zakat harta per bulan atau per tahun, bisa jalan-jalan dan umroh, punya rumah idaman, punya biaya menikah.
Intelektual tentu menjadi prioritas yang penting bagi manusia, muslim khususnya. Kita tidak ingin pengetahuan / wawasan kita hanya “segitu-gitu” saja bukan? Tentu, kita harus memperluas wawasan kita karena dunia terus berkembang, teknologi semakin canggih, dan kita tidak ingin ketinggalan zaman.
Misalnya: Ikut pelatihan dan workshop sesuai bakat dan minat, kuliah lagi, baca berapa buku setiap minggu, ciptakan karya per tahun minimal berapa, bergaul dengan komunitas apa, cari mentor atau guru sesuai Passion.
Action! Itu penting. Bukan lagi sekedar wacana atau rencana. Tapi, aksi untuk segera melakukan apa yang telah direncanakan.
Misalnya: punya target jelas, tidak menunda, menghilangkan keraguan, melenyapkan Kemalasan, berani mengambil resiko, dll.
Semoga kita punya target yang jelas, dan diberikan kekuatan untuk meraih semua target tersebut. Aamiin.
Sumber Tulisan:
Penulis Setia Furqon Kholid dengan beberapa tambahan redaksional.
Postingan ini dimodifikasi pada 20 Oktober 2015 7:09 am
Pembajakan software adalah masalah yang merajalela termasuk di Indonesia yang telah tumbuh seiring perkembangan kecepatan…
Siang terik paling enak menyantap masakan ndeso, salah satu yang buat kangen adalah menu sayur…
Kuliner Nusantara memang tak ada habisnya. Banyak sajian kuliner khas Indonesia yang terkenal seantero Nusantara,…
Karena berbagai alasan masih banyak pecinta kucing yang melepas kucingnya untuk bebas berkeliaran di luar…
Walaupun tidak setenar Tokyo, namun ada banyak destinasi wisata menarik yang bisa kamu kunjungi saat…
Remittance advice adalah definisi yang harus diketahui siapa saja yang akan melakukan remittance. Orang-orang yang…
Tinggalkan Komentar