Anak Anda Beranjak Remaja? Ini 6 Tips Membangun Komunikasi yang Baik dengan Mereka
Membesarkan anak-anak hingga dewasa, tentu tidak datang dengan manual book. Jika ada intruksinya, tentu akan jauh lebih mudah. Khususnya, panduan tentang bagaimana melakukan komunikasi yang baik di masa-masa remaja.
Jika menghadapi masa remaja putra-putri anda, hampir bagi sebagian besar orangtua seringkali menghadapi banyak masalah. Masalah pubertas, kemandirian, privasi, keegoisan, dan lain sebagainya. Masalah-masalah ini tentu sangat berpengaruh bagi masa depan anak kelak.
Hampir dapat dipastikan bahwa semua orangtua menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Tetapi, terkadang harapan orangtua tidak sesuai dengan keinginan anak.
Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah jembatan untuk mengatasi kesenjangan komunikasi antara orangtua dan anak menjelang usia remaja.
Mendidik anak di usia remaja, tentu berbeda jauh saat masih anak kecil. Kita tidak lagi bisa memaksakan ego kita 100 persen sebagai orangtua kepada remaja kita. Mereka mulai memiliki dunia, harapan, keinginan, dan cita-cita mereka sendiri.
Kita juga harus bisa mendengar semua cita-cita mereka, alih-alih mengarahkan sesuai dengan harapan orangtua.
Memang tidak mudah untuk membangun jembatan komunikasi yang baik dengan anak remaja. Tetapi, tidak ada salahnya untuk dicoba agar bisa dikompromikan antara harapan orangtua, dan keinginan anak remaja kita.
Berikut adalah beberapa tips untuk membantu memulai membangun jembatan komunikasi yang baik dengan anak remaja anda.
1. Perhatikan bahasa tubuh Anda
Bahasa tubuh anda menceritakan banyak hal tentang anda. Ketika seseorang marah, otot-otot rahang akan mengencang, dan mata mulai menyempit. Remaja sangat baik menafsirkan bahasa tubuh.
Jangan berpura-pura suka, sementara anda tidak suka. Jujurlah dengan apa yang anda rasakan ketika menghadapi remaja anda. Sebaiknya hindari duduk dengan lengan menyilang, mata yang berpaling, karena itu membuat mereka tidak menyukainya.
2. Lakukan kontak mata
Jika tidak melihat orang yang Anda ajak bicara itu menunjukkan bahwa Anda menyembunyikan sesuatu atau Anda sama sekali tidak tertarik dengan apa yang dikatakan.
Anak remaja Anda akan menutup secara emosional ketika mereka menduga bahwa Anda tidak satu “frekuensi” dengan mereka.
Duduk dengan nyaman dan berikan perhatian penuh kepada remaja Anda dengan kontak mata yang konsisten. Ini menunjukkan bahwa anda peduli kepada mereka.
3. Tetap jaga emosi Anda
Ingat kembali ketika Anda masih remaja. Tentu, anda pernah melakukan taktik / cara bagaimana membuat orangtua anda marah dan panik. Ini dilakukan karena anda kesal dengan orangtua karena alasan tertentu.
Ini juga yang akan dilakukan anak remaja kepada diri anda sebagai orangtua. Mereka akan berusaha membuat anda kesal sebagai balasan atas apa yang tidak mereka sukai.
Untuk itu, tetap jaga emosi anda terkendali. Jangan biarkan mereka menguasai anda sepenuhnya. Dengan kemampuan mengendalikan emosi, mereka akan belajar bahwa tidak semudah itu membuat anda takluk.
4. Tanyakan tentang keseharian mereka, jadilah sahabat bagi anak remaja anda
Peduli bisa dilakukan dengan hal-hal sederhana. Seperti bertanya tentang bagaimana kabar mereka di hari ini. Apa saja aktivitas yang akan mereka lakukan. Dengarkan dengan baik semua cerita, keluh kesah, masalah mereka hari ini.
Ini akan membuat mereka merasa nyaman dengan anda, tidak membuat jarak yang jauh antara anda dengan anak remaja. Jadilah sahabat yang baik bagi mereka.
5. Jujurlah dengan mereka
Tidak ada yang jauh lebih baik dari berkata dan bersikap jujur. Jadilah apa adanya. Jika sedikit berbohong, dan anak remaja anda mengetahuinya, maka mereka akan mulai tidak mempercayai anda. Bahkan, bisa jadi mereka akan mengikuti gaya berbohong yang biasa anda lakukan.
So, lebih baik jujurlah pada mereka tentang hal-hal yang memang seharusnya mereka ketahui. Mereka juga akan belajar bagaimana menghadapi masalah dan mencari solusinya.
6. Mulai berikan anak remaja anda privasi
Remaja memang jauh berbeda dengan dunia anak-anak. Mereka mulai mengenal dunianya sendiri. Perlahan, mulai berikan privasi kepada mereka.
Hal sederhana seperti, mengetuk pintu ketika memasuki kamar mereka. Tidak bertanya banyak hal tentang kondisi di sekolah, teman-teman, lingkungan, jika mereka belum siap untuk menceritakannya.
Memang butuh energi dan waktu ekstra untuk mendidik anak remaja kita. Komunikasi yang baik ini sebagai bentuk cinta kasih kepada mereka. Mungkin, dalam proses menjalaninya akan banyak kesalahan. It’s OK. Tetaplah berbicara kepada mereka sebaik mungkin.
Referensi: TabloidNova