Pernah Mengalami Masalah ini Pada Anak Anda? Berikut Analisis dan Solusi Mengatasinya
Masalah-masalah anak pada umumnya dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian. Pemahaman mengenai lingkup masalah anak ini diharapkan dapat menimbulkan kesadaran pada orangtua, seberapa besar usaha yang perlu dilakukan dan bagaimana ia perlu berespon terhadap masalah anak.
1. Perilaku karena Ketidakmatangan (Immature)
Anak membutuhkan waktu untuk pertumbuhan syaraf-syaraf otaknya. Dalam proses perkembangannya tersebut maka anak bisa saja memperlihatkan perilaku yang dipersepsi orangtua dan guru sebagai masalah.
Selain MEMBIMBING anak agar dapat memperlihatkan perilaku yang lebih matang, hal yang penting dan perlu disadari orangtua adalah MENUNGGU dengan sabar hingga kematangan itu tercapai.
Beberapa masalah ketidakmatangan yang seringkali membuat orangtua tidak sabar, antara lain;
– Overaktif
– Impulsif
– Kurang konsentrasi
– Membadut, bercanda tidak pada tempatnya
– Melamun
– Berantakan
– Tidak bisa mengatur waktu
– Egois
– Tidak mandiri.
2. Perilaku karena Tidak Aman (Insecure)
Problem ini terutama terkait dengan bagaimana lingkungan mempengaruhi anak. Baik berupa pola asuh keluarga maupun perlakuan guru di sekolah pada anak.
Hal ini menyebabkan anak mengalami kecemasan yang lebih lanjut mempengaruhi anak sehingga tidak berfungsi optimal. PERUBAHAN PENDEKATAN dari lingkungan, keluarga dan sekolah akan berpengaruh signifikan pada masalah anak.
Problem yang terkait perasaan tidak aman / insecure, diantaranya;
– Cemas
– Penakut
– Harga diri rendah
– Depresi dan menyakiti/melukai diri
– Sangat sensitif terhadap kritik
– Pemalu
– Perfeksionis
3. Masalah Kebiasaan (Habit)
Problem ini menyangkut pola perilaku yang kurang sesuai dan berpengaruh fungsi motorik anak. Perlu dipastikan terlebih dahulu adakah gangguan medis (ke dokter).
Bila tidak, maka biasanya menyangkut gangguan kecemasan yang mempengaruhi fisik. Maka selain MEMBENTUK KEBIASAAN BARU, maka memberi jaminan RASA AMAN adalah penting bagi anak.
Masalah habit, meliputi:
– Mengisap jempol
– Menggigit kuku
– Mengompol
– Buang air besar di celana
– Gangguan tidur
– Masalah makan
– Gagap
– Tics (gerakan bagian tubuh yang berulang)
4. Masalah dengan Teman atau Saudara (Peer Problems)
Problem ini berfokus pada kesulitan anak untuk berinteraksi dengan orang-orang di lingkungannya. Reaksinya fight (menyerang) atau flight (melarikan diri).
Mengembangkan KETRAMPILAN BERINTERAKSI menjadi penting di sini, selain juga terkait dengan PEMBENTUKAN KONSEP DIRI anak.
Meliputi masalah:
– Agresi
– Iri pada saudara
– Persaingan tidak sehat dengan teman
– Bullying
– Mengasingkan dan menarik diri dari pergaulan
5. Perilaku Antisosial
Masalah ini lebih menyangkut perilaku yang tidak diterima oleh lingkungan sosial yang lebih luas, yaitu masyarakat. Meskipun hal ini juga dipengaruhi oleh CONTOH yang ditampilkan dan VALUE yang dianut kelompok masyarakat tertentu.
Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat menjadi PEMBENTUK FONDASI yang paling dibutuhkan untuk menghindari terbentuknya perilaku antisosial.
Masalah berkait perilaku antisosial antara lain;
– Ketidakpatuhan
– Mengamuk
– Ketidakjujuran (mencuri, berbohong, menyontek)
– Berkata kotor
– Merusak barang
– Membolos
– Prasangka buruk
6. Masalah lainnya
Masalah-masalah di bawah ini biasanya memiliki penyebab kompleks. Gabungan dari banyak penyebab, yang akhirnya bermuara pada perilaku di bawah ini.
Penyelesaiannya membutuhkan USAHA yang lebih besar, WAKTU lebih lama, keterlibatan ORANG yang lebih banyak, dan ASPEK PERUBAHAN yang lebih banyak pula (fisik, emosi, perilaku, pengetahuan, dll).
Area masalah ini antara lain;
– Penggunaan narkoba
– Perilaku seksual yang kurang sesuai
– Pornografi
– Tidak termotivasi belajar
– Kebiasaan belajar yang buruk
– Adiksi games
– Salah pemanfaatan gadget
*Kategori di atas tidak berlaku untuk ABK (anak berkebutuhan khusus) dan anak dengan gangguan emosi berat atau gangguan kepribadian.
*Sumber (dengan tambahan) How to Help Children with Common Problems, Schaefer
Sumber Tulisan:
Yeti Widiati 210116