Memberikan ASI kepada bayi banyak segi positif yang akan didapatkan. Terutama pemberian ASI Eksklusif selama periode 6 bulan. Banyak manfaat ASI Eksklusif tersebut bagi bayi dan ibu. Apa saja? Kisah nyata inspiratif berikut ini akan menjawabnya.
Pemberian ASI eksklusif selama periode enam bulan tersebut hanya mendapatkan air susu ibu saja, dan tidak diberikan asupan apapun. Tetapi, untuk kondisi tertentu, terkadang ASI eksklusif tak bisa diberikan walaupun sangat diharapkan oleh sang ibu.
Seperti kisah nyata inspiratif ini. Seorang ibu yang harus berjuang tatkala ingin memberikan ASI kepada sang buah hati tercinta.
Penyakit yang diderita oleh sang buah hati sejak lahir, membuatnya harus menghadapi problematika bahwa memberikan ASI eksklusif tidak semudah dan semurah kenyataannya.
Tetapi, karena keteguhan dan keyakinan sang ibu bahwa ASI merupakan asupan terbaik bagi bayi, beliau tetap memilih memberikan ASI kepada bayi daripada memberikan susu formula (sufor).
Anak saya lahir dengan kelainan genetik langka yang bernama Digeorge Syndrome (delesi kromosom 22q.11.2), yang mengakibatkan dia memiliki beberapa kelainan bawaan lahir, salah satunya adalah kelainan jantung bawaan yang berat.
Singkat cerita, Harsya mengalami operasi jantung pada usia 25 hari di Singapore, yang mengakibatkan berat badannya terkuras menjadi hanya 2,6 kg (berat lahir 3,3 kg), ditambah pasca operasi jantung Harsya membutuhkan kalori, lemak, kalsium, zat besi yang tinggi untuk proses pemulihan yang luar biasa.
Dokter menginstruksikan pemberian ASI yang ditambahkan Similac HMF (Human Milk Fortifier), MCT oil (lemak murni yang aman bagi jantung), Alpha Calcidol (suplementasi kalsium), maltofer (suplementasi zat besi), dan Appeton newborn (suplementasi vitamin).
Saya pun menjalani instruksi dokter selama 1 bulan pertama, lalu dokter memberikan pilihan,
“Kamu mau tetap memberikan ASI atau mau mengganti dengan susu formula? Karena tentu memberikan ASI dengan suplementasi sebanyak itu jelas tidak murah dan tidak mudah, sufor akan lebih murah dan gampang, ASI tanpa suplemen tidak cukup untuk kondisi spesial Harsya.”
Namun, saya mantap untuk terus memberikan ASI, karena saya percaya ASI adalah cairan emas yang akan membantu anak saya untuk pulih.
Setiap bulan saya mengeluarkan kocek sekitar puluhan juta, hanya demi dapat terus memberikan ASI, ditambah berbagai keribetan acara pompa dan stock ASIP di freezer (pada saat itu anak saya menggunakan selang makan / NGT yang membuatnya tidak bisa menyusu langsung).
Mahal? Jelas! Sulit? Iya!
Saya sadar, tidak ada susu formula apapun di dunia ini yang dapat menggantikan manfaat ASI eksklusif.
Anak saya pulih dengan baik dan jarang sakit walaupun sistem kekebalan tubuhnya terganggu.
Jadi, siapa bilang ngasih ASI selalu lebih murah dan simple?
Foto sebelah kiri: Harsya setelah operasi pada usia 2 bulan berat badan (BB) hanya 2,6 kg.
Foto sebelah kanan: Harsya sekarang usia 10 bulan, berat badan (BB) 9,5 kg.
Itulah kisah nyata perjuangan seorang ibu yang tak mudah dalam memberikan ASI bagi buah hatinya.
Dari kisah tersebut, sebenarnya kita bisa belajar banyak hal, bahwa memang manfaat ASI eksklusif bagi bayi sangatlah besar.
Bahkan, tidak hanya untuk bayi, pemberian ASI ini juga ternyata sangat bermanfaat untuk sang ibu itu sendiri.
Belajar dari kisah di atas, tentu kita mengetahui bahwa ASI memang cairan emas yang bisa menguatkan kekebalan tubuh sang bayi.
Air susu ibu itu sendiri terkandung bahan antibodi yang mampu melawan berbagai virus dan bakteri.
Saat sang ibu memberikan ASI, risiko terserang penyakit seperti infeksi telinga, diare, konstipasi, dan infeksi saluran pernapasan, berkembang menjadi meningitis akan jauh lebih rendah daripada bayi yang tak diberikan ASI eksklusif.
Sistem antibodi ini juga yang akan melindungi buah hati kita dari serangan beberapa penyakit lainnya seperti alergi, asma dan eksim.
Manfaat ASI eksklusif selanjutnya bagi bayi adalah kecenderungan bagi bayi untuk tumbuh berkembang memiliki berat badan yang ideal. Kenapa bisa demikian?
Banyak ahli mengungkapkan bahwa di dalam ASI terkandung lebih sedikit insulin daripada susu formula itu sendiri. Insulin merupakan pemicu untuk pembentukan lemak.
Sehingga, ASI tak banyak memicu pembentukan lemak untuk si kecil. Di sisi lain, bayi yang diberi ASI akan memiliki leptin lebih banyak, yaitu hormon yang berperan dalam mengatur metabolisme lemak dan mengatur nafsu makan.
Semua ibu di dunia ini pasti berharap dan menginginkan bayinya akan tumbuh menjadi anak yang cerdas. ASI adalah bibit emas dalam memberikan kecerdasan otak pada anak.
Para ahli mengemukakan bahwa asam lemak yang terkandung dalam air susu ibu ini, berperan besar bagi kecerdasan otak sang buah hati.
Keterikatan hubungan emosional antara sang ibu dan bayi saat momen menyusui, juga memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kecerdasan bayi.
Manfaat ASI eksklusif selanjutnya terkait perkembangan tulang bayi. Tulang belakang dan tulang leher pada bayi yang mendapatkan ASI selama 3 bulan atau lebih akan jauh lebih kuat, daripada yang kurang dari 3 bulan atau tidak memberikan ASI sama sekali.
Berbeda pada orang dewasa, kolesterol pada bayi justru merupakan asupan yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhannya. Dan zat ini banyak terkandung di dalam ASI.
Salah satu manfaat ASI eksklusif lainnya yaitu mengurangi risiko sindrom bayi meninggal mendadak saat dia tidur.
Kedekatan emosional antara bayi dan sang ibu akan terjalin lebih baik dan lebih kuat ketika memberikan ASI saat menyusui.
Kulit sang ibu dan bayi akan saling bersentuhan, dan mata akan saling menatap, ini yang akan membuat hubungan bayi dan ibu jauh lebih kuat.
Ini salah satu manfaat ASI eksklusif bagi sang ibu itu sendiri. Menyusui merupakan salah satu aktivitas yang dapat membakar kalori. Berapa banyak?
Saat menyusui, kalori yang terpakai akan mencapai 500 kalori tiap harinya.
Pemberian ASI sangat juga bermanfaat bagi kondisi emosional sang ibu itu sendiri. Saat menyusui, akan membantu merangsang produksi hormon oksitoksin, yang berperan dalam membuat ibu lebih rileks.
Peran hormon oksitoksin tidak hanya sampai disitu saja. Saat menyusui, keluarnya hormon ini akan membantu rahim untuk berkontraksi.
Hal ini memberikan andil yang besar dalam mengurangi pendarahan rahim pasca persalinan, dan juga membentuk kembali rahim seperti sebelum hamil.
Memang belum diketahui secara pasti kenapa menyusui bisa mengurangi risiko terkena kanker. Tetapi, beberapa penelitian menyebutkan bahwa semakin lama ibu menyusui buah hatinya, sang ibu akan semakin terkurangi terkena risiko kanker.
Mungkin, salah satu penyebabnya adalah dengan menyusui dapat menekan tingkat produksi hormon estrogen.
Manfaat ASI eksklusif bagi sang ibu salah satunya sebagai KB alami. Mengapa? Karena saat memberikan ASI eksklusif ovulasi menjadi terhambat.
Keduabelas poin manfaat ASI eksklusif bagi sang ibu dan buah hati di atas, tentu bisa membuka mata hati kita, bahwa pemberian ASI sangatlah penting dan memiliki peran yang besar.
Sumber Kisah:
Bunda Benatha Hardani
Postingan ini dimodifikasi pada 5 Agustus 2016 7:35 am
Pembajakan software adalah masalah yang merajalela termasuk di Indonesia yang telah tumbuh seiring perkembangan kecepatan…
Siang terik paling enak menyantap masakan ndeso, salah satu yang buat kangen adalah menu sayur…
Kuliner Nusantara memang tak ada habisnya. Banyak sajian kuliner khas Indonesia yang terkenal seantero Nusantara,…
Karena berbagai alasan masih banyak pecinta kucing yang melepas kucingnya untuk bebas berkeliaran di luar…
Walaupun tidak setenar Tokyo, namun ada banyak destinasi wisata menarik yang bisa kamu kunjungi saat…
Remittance advice adalah definisi yang harus diketahui siapa saja yang akan melakukan remittance. Orang-orang yang…
Tinggalkan Komentar