Berpuasa memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan tubuh kita. Dengan berpuasa, maka asupan makanan akan lebih terkontrol jika dilakukan dengan benar. Akan tetapi, terkadang puasa dijadikan sebagai ajang balas dendam ketika berbuka. Apakah kamu salah satunya? Seringkali seharian berpuasa membuat pikiran kalap saat bedug maghrib tiba. Semua yang dihidangkan di meja makanan akan langsung dilibas habis.
Seringkali, ketika sudah kalap tersebut, seseorang tidak lagi memilah-milah mana makanan berbuka yang menyehatkan mana yang justru akan membuat sarang penyakit dalam tubuhmu. Biasanya, makanan yang dipilih saat kalap adalah makanan yang mengandung lemak dan berkalori tinggi. Bayangkanlah, jika setiap berbuka puasa, kamu menyantap berbagai makanan yang mengandung lemak dan kalori tinggi, bukannya sehat, justru kamu berpotensi akan terkena berbagai macam penyakit seperti diabetes, kolesterol, hipertensi karena pola makan yang salah.
Oleh karena itu, kalau kamu ingin nanti saat lebaran tidak ada sarang penyakit dalam tubuhmu, hindari beberapa makanan yang berlemak dan berkalori tinggi berikut ini.
Kamu suka makanan seperti hamburger, kentang goreng, ayam goreng, dan sejenisnya? Mulailah untuk membatasinya ketika berbuka puasa. Menu makanan di restoran cepat saji umumnya mengandung banyak lemak, terutama lemak jenuh. Jika kamu ingin makan di restoran tersebut, makanlah ayam goreng tanpa kulitnya.
Ikan memang baik untuk kesehatan. Namun ada beberapa jenis makanan laut yang harus dibatasi karena mengandung tinggi lemak, seperti lobster, udang, dan cumi-cumi.
Walaupun rasanya sangat nikmat, tahanlah diri untuk mengurangi konsumsi makanan atau kudapan yang digoreng. Sebagai gantinya, sebaiknya kamu mengonsumsi makanan yang ditumis, direbus, dikukus, atau dipanggang.
Kamu tidak boleh lupa diri ketika mengonsumsi kudapan yang terlihat menggiurkan, seperti kerupuk, muffin, roti, dan beragam jenis kue, karena makanan tersebut kebanyakan dibuat dari lemak jenuh.
Makanan yang mengandung lemak jahat di antaranya adalah mentega, bacon, minyak kelapa sawit, minyak kelapa, dan santan. Sebagai gantinya, gunakan minyak sayur, minyak zaitun, atau minyak jagung yang lebih menyehatkan.
Contoh daging berlemak adalah kornet sapi, iga sapi, steak, sosis, bacon, dan daging olahan. Selain itu, batasi juga konsumsi jeroan seperti paru, limpa, hati, ginjal, dan otak. Kamu bisa menggantinya dengan daging yang lebih rendah komposisi lemaknya, seperti ayam atau kalkun tanpa kulit, daging sapi bebas lemak (lean beef), sapi muda, dan ikan.
Batasi susu dan produk turunannya yang mengandung lebih dari 1% lemak. Produk yang termasuk ke dalamnya adalah krim, keju, dan es krim.
Postingan ini dimodifikasi pada 29 Juni 2015 2:25 pm
Pembajakan software adalah masalah yang merajalela termasuk di Indonesia yang telah tumbuh seiring perkembangan kecepatan…
Siang terik paling enak menyantap masakan ndeso, salah satu yang buat kangen adalah menu sayur…
Kuliner Nusantara memang tak ada habisnya. Banyak sajian kuliner khas Indonesia yang terkenal seantero Nusantara,…
Karena berbagai alasan masih banyak pecinta kucing yang melepas kucingnya untuk bebas berkeliaran di luar…
Walaupun tidak setenar Tokyo, namun ada banyak destinasi wisata menarik yang bisa kamu kunjungi saat…
Remittance advice adalah definisi yang harus diketahui siapa saja yang akan melakukan remittance. Orang-orang yang…
Tinggalkan Komentar