Arti nama Gita
Banyak orang Indonesia yang suka memberikan nama anaknya dengan nama-nama dari Bahasa Kuno Sanskerta (ejaan tidak baku Sansekerta). Mungkin karena kedengarannya keren atau magis kali ya. Atau untuk melestarikan tradisi budaya. Atau salah satu dari kamu, memiliki nama-nama di bawah ini. Tetapi apakah kamu tahu arti / makna beberapa nama dalam Bahasa Kuno Sanskerta berikut ini? Yuk disimak, ternyata artinya keren-keren loh.
Terkhusus untuk Anda yang sudah berstatus sebagai orang tua, tentu ingin memberikan nama yang terbaik bagi bayinya. Nama-nama yang baik bisa diambil dari manapun, di Islam ada kitab Al Qur’an atau Sunnah Nabi yang bisa menjadi rujukan, ataupun nama-nama dalam sejarah Islam. Di sejarah bangsa Indonesia, nama-nama dari bahasa kuno Sanskerta ternyata juga menjadi idola bagi para orangtua. Alhasil, banyak sekali orang yang memiliki beberapa nama dalam bahasa tersebut. Yang terpenting dari sebuah nama, adalah harapan/doa dari orangtua kepada anaknya. Diharapkan dengan nama yang baik, maka baiklah si anak di kemudian hari.
Bayu, atau Vayu, berarti angin. Bayu juga adalah sosok Dewa Angin dalam mitologi India dan Persia. Tokoh yang memakai kata ini di antaranya adalah Aryo Bayu, aktor Indonesia.
Kirana berarti sinar. Kata Kirana dapat berdiri sendiri, dan dapat juga dipasangkan dengan kata lain. Seperti Surya Kirana yang berarti sinar matahari, dan Candra Kirana yang berarti sinar bulan. Tokoh yang memakai nama ini di antaranya adalah GKR Candra Kirana (Condro Kirono), salah satu putri Sultan HB X dari Yogyakarta.
Nirmala berarti bersih atau murni. Kata ini biasanya diberikan pada anak perempuan. Tokoh yang memakai kata ini di antaranya adalah Nirmala, peri cantik dalam serial komik di Majalah Bobo.
Gita berarti lagu, kidung, atau nyanyian. Gita juga biasa digunakan untuk menyebut Bhagawad Gita (Nyanyian Tuhan), kitab yang berisi ajaran kebijaksanaan. Tokoh yang memakai nama ini di antaranya adalah Gita Gutawa, penyanyi Indonesia.
Kusuma berarti bunga. Kata ini bisa diberikan pada anak laki-laki ataupun perempuan, serta dipasangkan dengan kata lain seperti Kusuma Wardhani atau Kusuma Wardhana. Tokoh yang memakai nama ini di antaranya adalah Halim Perdana Kusuma, pahlawan nasional Indonesia.
Cakra berarti roda. Nama ini biasanya bermakna filosofis mengenai gerak dalam diri, pikiran, maupun semesta. Tokoh yang memakai kata ini di antaranya adalah Umar Said Cakraaminata (Cokroaminoto), pendiri Sarekat Islam. Kapal perang legendaris milik Kesultanan Aceh abad ke-17 juga memakai kata ini, yaitu Cakra Dunia. Cakra juga menjadi nama dari salah satu penyanyi Indonesia, Cakra Khan. Atau biasa disebut-sebut juga dalam serial Naruto.
Paramita berarti kesempurnaan. Kata ini mengacu pada puncak keluhuran dari nilai-nilai yang diagungkan manusia. Seperti Pradnya Paramita yang berarti kesempurnaan hikmah. Tokoh yang memakai kata ini di antaranya adalah Dian Paramita Sastrowardoyo (Dian Sastro), aktris Indonesia.
Giri berarti gunung. Kata ini dapat disandingkan dengan kata lain, semisal Giri Tirta yang berarti air pegunungan. Tokoh yang memakai nama ini di antaranya adalah Sunan Giri, salah satu Wali Songo.
Ratna berarti permata. Dapat disandingkan dengan kata lain seperti Ratna Sari yang berarti inti permata, dan Ratna Segara yang berarti lautan permata. Tokoh yang memakai kata ini di antaranya adalah Ratna Kencana (Retno Kencono), Ratu Jepara yang mengirim armada laut melawan Portugis di Malaka.
Indra berarti penguasa atau raja. Indra juga berarti pemilik tetesan, mengacu pada sosok Indra, dewa hujan dan penguasa surga (swargaloka). Kata Indra juga dapat dipadatkan menjadi bentuk lain, seperti Mahendra dari kata Maha Indra dan Ganendra dari kata Gana Indra. Bentuk perempuan dari nama Indra adalah Indri.
Tokoh yang memakai nama ini di antaranya adalah Indra Sjafri, mantan pelatih timnas Indonesia U-19. Banyak daerah yang juga memakai nama Indra, seperti Indralaya di Sumatera Selatan. Artis-artis di Indonesia juga banyak yang menyematkan kata Indra, seperti Indra Bekti, Indra Herlambang, Indra Lesmana, dll.
Adi berarti yang pertama, utama, atau paling besar. Nama ini biasanya diberikan pada anak pertama. Kata “adi” juga bisa disandingkan dengan kata lain, seperti Adi Karya yang berarti karya terbesar. Tokoh yang memakai nama ini di antaranya adalah Adi Bing Slamet, aktor dan komedian Indonesia.
Santi atau Shanti (dibaca Syanti) berarti damai. Varian kata ini adalah Santika atau Shantika (kadang juga ditulis Cantika), yang bermakna doa untuk kedamaian. Tokoh yang memakai kata ini di antaranya adalah Susi Susanti, atlet bulutangkis Indonesia.
Agni berarti api. Agni juga adalah sosok Dewa Api dalam mitologi India. Nama Agni dapat diberikan pada anak laki-laki ataupun perempuan. Tokoh yang memakai kataa ini di antaranya adalah Agni Pratistha, aktris Indonesia.
Wira atau Vira berarti pemberani, pendekar, atau pahlawan. Kata ini biasa dipakai dalam lingkungan militer, seperti Wira Yudha dan Wira Bhakti. Tokoh yang memakai nama ini di antaranya adalah Akhadi Wira Satriaji (Kaka Slank), musisi Indonesia.
Dipta berarti cerah, terang, atau putih. Dipta juga adalah nama lain dari Laksmi, Dewi Kemakmuran dalam mitologi India. Kata Dipta bisa digunakan untuk anak perempuan atau laki-laki. Tokoh yang memakai kata ini di antaranya adalah I Wayan Dipta, pahlawan zaman kemerdekaan dari Gianyar, Bali.
Widya atau Vidya berarti kebijaksanaan. Kata ini biasa dipakai dalam lingkungan pendidikan, seperti Widya Tama dan Widya Mandala. Tokoh yang menggunakan kata ini di antaranya adalah Widyawati, aktris Indonesia.
Aruna berarti fajar atau warna merah, karena fajar biasanya berupa semburat merah di langit. Kata ini bisa digunakan untuk anak laki-laki atau perempuan. Aruna dipakai sebagai tokoh utama dalam novel karya Laksmi Pamuntjak yang berjudul ‘Aruna dan Lidahnya’. Kata ini juga dipakai oleh sebuah kuil Buddha terkenal di Bangkok, yaitu Wat Arun yang berarti kuil fajar.
Kata Bima berarti dahsyat, ganas, atau mengerikan. Salah satu tokoh wayang bernama Bima karena kedahsyatan kekuatannya. Tokoh yang memakai nama ini di antaranya adalah Bima Arya, walikota Bogor. Terdapat juga daerah yang menggunakannya, seperti Kota Bima di NTB.
Wimala berarti suci atau tak bernoda. Nama ini lebih sering dipakai untuk anak perempuan. Tokoh yang memakai kata ini di antaranya adalah Sigi Wimala, aktris dan sutradara Indonesia.
Sundari berarti cantik atau manis. Kata ini biasa dipakai anak perempuan. Tokoh yang memakai nama ini di antaranya Sundari Sukoco, penyanyi istana negara.
Narayana berarti anak manusia. Nama ini juga menjadi julukan bagi Dewa Wisnu dan Krisna dalam mitologi India. Tokoh yang memakai kata ini di antaranya adalah Dhira Narayana, ketua Lingkar Ganja Nusantara.
Saraswati atau Sarasvati berarti aliran atau yang mengalir. Nama ini awalnya merupakan nama sebuah sungai di India, kemudian dikenal juga sebagai nama dewi ilmu pengetahuan dan seni. Tokoh yang memakai nama ini di antaranya adalah Isyana Sarasvati, musisi Indonesia.
Sudarsana berarti indah atau baik dipandang. Nama ini menyiratkan optimisme dan masa depan yang baik. Sudarsana juga merupakan nama salah satu senjata pamungkas Dewa Wisnu. Tokoh yang memakai nama ini di antaranya adalah Ki Manteb Sudarsono, maestro dalang Indonesia.
Nanda berarti bahagia. Dalam kisah wayang, Nanda adalah nama ayah angkat Kresna/ Krisna. Nama ini bisa digunakan untuk anak laki-laki ataupun perempuan. Tokoh yang memakai nama ini di antaranya adalah Nanda Telambanua, atlet angkat besi asal Sumatera Barat.
Prabu berarti tuan atau pangeran. Di masa lalu, nama Prabu sering menjadi gelar untuk raja atau penguasa daerah. Misalnya Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran. Tokoh yang memakai nama ini di antaranya adalah Prabu Revolusi, pembaca berita dan jurnalis.
Yuda atau Yudha berarti perang atau pertempuran. Nama Yuda sering digunakan di lingkungan militer, misalnya Jaya Yudha atau Cakra Yudha. Yuda adalah nama salah satu tokoh utama dalam novel Bilangan Fu karya Ayu Utami.
Bajra atau Vajra berarti berlian atau halilintar. Bajra juga merupakan nama senjata atau alat upacara yang biasa dipakai dalam ritual-ritual Hindu, Buddha, dan Jain. Monumen perjuangan rakyat Bali yang terletak di Denpasar bernama Bajra Sandhi.
Sumber Tulisan:
Facebook pribadi Mita Handayani.
Postingan ini dimodifikasi pada 17 Juni 2018 9:21 pm
Pembajakan software adalah masalah yang merajalela termasuk di Indonesia yang telah tumbuh seiring perkembangan kecepatan…
Siang terik paling enak menyantap masakan ndeso, salah satu yang buat kangen adalah menu sayur…
Kuliner Nusantara memang tak ada habisnya. Banyak sajian kuliner khas Indonesia yang terkenal seantero Nusantara,…
Karena berbagai alasan masih banyak pecinta kucing yang melepas kucingnya untuk bebas berkeliaran di luar…
Walaupun tidak setenar Tokyo, namun ada banyak destinasi wisata menarik yang bisa kamu kunjungi saat…
Remittance advice adalah definisi yang harus diketahui siapa saja yang akan melakukan remittance. Orang-orang yang…
Tinggalkan Komentar