Yuk Belajar Hikmah Sabar & Ikhlas dari Kisah Kakek ini
Tiap momen dalam kehidupan punya hikmah yang kita bisa belajar banyak hal darinya.
Apalagi, kita sebagai generasi muda, perlu memahami dan mengerti bahwa setiap sisi di kehidupan ini memiliki hikmah yang sangat berharga untuk masa depan kita. Salah satunya adalah sebuah kisah yang diceritakan oleh seorang netizen tentang kakek renta yang satu ini.
Kakek itu akrab dipanggil Engkong Sobirin. Perawakan yang sudah tak bugar lagi mengikuti usianya yang “masih” 79 tahun. Tentu, selama masa hidupnya telah banyak asam garam kehidupan yang dijalani. Meskipun usia sudah terbilang senja, namun Engkong Sobirin tidak hanya berdiam diri. Beliau tetap bekerja keras mencari nafkah. Setiap hari, Engkong Sobirin mengayuh sepeda dagangannya dari tempat tinggalnya di daerah Depok, menuju Kota Tua Jakarta. Jarak yang lumayan jauh apalagi ditempuh bersepeda tiap hari.
Sambil mengayuh sepeda, tampak di belakangnya barang dagangan yang gak seberapa, hanya mainan plastik dan beberapa balon. Mainan-mainan ini untuk membantu memberikan nafkah keluarganya yang saat ini memiliki 7 anak, 12 cucu, dan 5 cicit. Engkong Sobirin berangkat dari rumahnya di Depok setelah sholat Shubuh sekitar jam 5 pagi, dan sampai di Kota Tua Jakarta, sekitar jam setengah 8 atau jam 8 pagi. Tiga jam waktu yang dibutuhkan mengayuh sepeda tuanya sambil membawa barang dagangan menembus kemacetan Jakarta di kala pagi. Pelajaran / hikmah yang sangat bagus bagi generasi muda untuk ditiru.
Ketika sampai di Kota Tua, Jakarta, Engkong Sobirin istirahat sejenak untuk melepas lelah selama perjalanan. Dan, ada kebiasaan yang selalu rutin setiap hari dilakukan beliau sebelum memulai jualan dagangan mainannya. Apa itu? Engkong Sobirin menyempatkan diri untuk membaca Al Qur’an sebelum mulai jualan. Dan, setelah selesai jualan, beliau pun membaca Al Qur’an kembali. Menurut Engkong Sobirin, dengan membaca Al Quran, segala rasa capek yang hinggap dalam diri beliau, hilang seketika. Beliau akan merasa lelah, jika tidak sempat membaca Al Quran. Ini salah satu hikmah berharga dari kisah hidup Engkong Sobirin.
Engkong Sobirin justru juga merasa aneh jika rutinitas membaca Al Quran-nya ditinggalkan. Menurut beliau, setiap baca Al Quran sebelum jualan, mau laku atau gak dagangan mainannya tersebut, pasti ada saja rezeki yang datang. Pernah suatu hari, dagangan Engkong Sobirin tidak ada yang beli satupun, rezeki datang, tetangga beliau ada yang hajatan, dan beliau makan gratis. Atau, ketika hujan datang, dan beliau terlupa membawa payung, ada orang yang dengan ikhlas membantu menutupi barang dagangan mainan tersebut. Bagi beliau, rezeki itu tidak selalu berbentuk uang. Rezeki itu bisa berbentuk apa saja, dan harus kita syukuri apapun bentuknya. Hikmah berharga yang bisa kita contoh.
Banyak pelajaran / hikmah berharga yang bisa kita resapi dan contoh dari kisah Engkong Sobirin ini. Bahwa, kerja keras dengan semangat, tanpa mengeluh, seharusnya bisa kita contoh. Engkong Sobirin yang sudah senja saja masih semangat mencari nafkah, apalagi kita yang masih segar bugar. Memulai aktivitas itu sebaiknya dilakukan di pagi hari. Bangun pagi wajib, kalau ingin menjemput rezeki. Sebelum memulai dan mengakhiri aktivitas, sangat baik untuk dimulai dengan membaca Al Quran atau berdoa. Dan, satu hal lagi, bahwa rezeki itu bisa apapun bentuknya. Tidak harus selalu uang. Maka, setiap kita mendapatkan rezeki, wajib kita bersyukur pada Allah, dan suatu saat, Allah akan melipatgandakan rezeki kita.