Fernando Torres: Pesepak Bola dengan Raihan Trofi yang Nyaris Sempurna!
Siapa pesepak bola terbaik dunia era tahun 2000-an hingga saat ini? Hal ini mungkin masih menjadi perdebatan dan melibatkan beberapa nama pemain. Sebut saja Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Neymar, Luca Modric, Zlatan Ibrahimovic, atau mungkin Zinedine Zidane.
Tapi tahukah kamu, ada satu nama pemain bola yang tidak pernah meraih gelar pemain terbaik dunia, namun raihan trofinya sulit ditandingi dan nyaris sempurna. Dialah Fernando Torres, mantan striker Timnas Spanyol.
Meski belum pernah meraih gelar sebagai pemain terbaik dunia, Torres merupakan salah satu pemain dengan raihan trofi yang fantastis sepanjang kariernya.
Nah, ingin tahu siapa itu Fernando Torres? Yuk simak uraian berikut ini.
Mengenal Lebih Dekat Sang “El Nino”
Bagi kamu penggemar sepak bola, atau mungkin pecinta Timnas Spanyol, pasti tahu siapa Fernando Torres. Pria kelahiran 20 Maret 1984 ini pernah menjadi salah satu striker terbaik dunia pada masa jayanya. Bahkan pada 2008, ia pernah berada di peringkat tiga permain terbaik dunia (Ballon d’Or), di bawah dominasi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Lahir di Fuenlabrada, Cominudad de Madrid, Spanyol, dan sejak kecil sudah mencintai sepak bola. Fernando Torres sempat bermain bola untuk beberapa klub lokal, dan kemudian dikenal sebagai bintang baru saat ia bergabung dengan klub Atletico Madrid.
Bergabungnya Torres ke Atletico Madrid tak lepas dari pengaruh kakeknya yang seorang penggemar berat Los Rijoblancos, julukan Atletico Madrid. Torres menandatangani kontrak profesional bersama Atletico Madrid pada 1999 saat masih berusia 15 tahun, dan masuk dalam jajaran pemain senior Atletico pada 2001.
Saat bermain untuk Atletico Madrid, Torres mendapatkan julukan “El Nino” yang berarti “Sang Bocah”. Namun belakangan diketahui bahwa ia sebenarnya tidak suka dengan sebutan itu. Ini karena sebutan tersebut muncul dari pengalaman yang kurang mengenakkan saat dirinya masih berstatus pemain junior Atletico.
Torres muda diakui memiliki kemampuan luar biasa. Selama enam tahun menjadi pemain senior di Atletico, ia berhasil mencetak 75 gol dalam 174 penampilannya di La Liga. Torres pun ikut membawa Atletico promosi ke Liga Primera pada 2003 yang saat itu dilatih oleh Luis Aragones, dan berhasil mencetak 7 gol dalam 40 penampilannya di Segunda División.
Perjalanan Karier Fernando Torres di Liga Inggris
Tahun 2007 adalah awal perjalanan karier Torres di Liga Inggris. Saat itu ia bergabung dengan klub Liverpool dengan nilai transfer yang sangat besar. Di klub barunya ini, Torres berhasil mencetak rekor di level klub atas raihan lebih dari 20 golnya yang dicetak di musim perdananya. Bahkan, namanya tercatat dalam sejarah klub Liverpool sebagai pemain tercepat yang mampu mengoleksi 50 goal di Liga Inggris.
Tahun 2011 menjadi tahun yang mengejutkan bagi publik Anfield. Saat itu Torres memutuskan pindah ke Chelsea dengan banderol 50 juta poundsterling, dan menjadikannya pemain Spanyol termahal sepanjang sejarah.
Mengawali musim bersama Chelsea, Torres sempat mengalami musim terpahit. Dari 14 laga yang dimainkannya, ia hanya mencetak satu gol. Namun setahun kemudian nasibnya berubah. Ia bersama rekan-rekannya di Chelsea berhasil meraih trofi FA Cup dan UEFA Champions League.
Kemudian di musim berikutnya, Torres berhasil mencetak gol di Partai Final UEFA Europa League musim 2012/2013 dan berhasil membawa Chelsea menjuarai turnamen tersebut untuk pertama kalinya.
Tahun 2014, selepas dari Chelsea, Torres sempat dipinjamkan ke klub papan atas Italia, AC Milan. Namun belum genap empat bulan, status Torres dipermanenkan, lalu dipinjamkan ke klub yang membesarkan namanya, Atletico Madrid.
Torres dan Timnas Spanyol
Fernando Torres mengawali karier internasionalnya bersama Timnas Spanyol sejak usia remaja. Namun debutnya di Timnas senior baru dimulai pada 6 September 2003, dan gol pertamanya bagi Timnas Spanyol baru dicetak saat menghadapi Italia pada 28 April 2004.
Torres merupakan anggota skuat Timnas Spanyol pada putaran Final Euro 2004, Piala Dunia FIFA 2006, Euro 2008, Piala Dunia FIFA 2010, dan Euro 2012. Awal mula membela Timnas Spanyol, penampilan Torres belum terlihat maksimal. Pada Euro 2004 misalnya, ia bahkan tidak mampu mencetak satu gol pun. Baru pada Piala Dunia 2006, Torres mampu mencetak tiga gol.
2008 menjadi tahun yang akan terus dikenang sepanjang hidup Torres. Saat itu ia diikutsertakan dalam Timnas Spanyol guna menghadapi gelaran Piala Eropa di Swiss dan Austria. Dalam ajang ini Torres memang hanya dapat mencetak dua gol. Namun satu golnya di partai final menjadi penentu kemenangan Spanyol atas Jerman, sekaligus mengakhiri penantian 44 tahun Spanyol untuk kembali menjadi jawara di Eropa.
“Sebelumnya tidak pernah terbayangkan di pikiran orang-orang bahwa Spanyol bisa menjadi juara”, ujar Torres. Namun cerita kesuksesan Torres bersama Timnas Spanyol belumlah berakhir.
Puncaknya adalah ketika Torres bersama rekan-rekannya berhasil menjuarai Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Ini adalah momen bersejarah bagi sepak bola Spanyol karena Timnas mereka berhasil menjadi kampiun di Piala Dunia untuk pertama kalinya, sekaligus sukses mengawinkan gelar setelah dua tahun sebelumnya meraih trofi Piala Eropa. Meski tidak berhasil mencetak gol dalam ajang ini, kontribusi Torres tetaplah penting bagi Timnas Spanyol.
Piala Eropa 2012 menjadi ajang pembuktian kehebatan sepak bola Spanyol, khususnya Torres. Masa-masa itu sepertinya menjadi era kejayaan La Furia Roja. Torres bersama Timnas Spanyol memastikan diri menjadi juara usai mengalahkan Italia 4 – 0 di partai final.
Spanyol kembali mencatat sejarah sebagai tim pertama di dunia yang mampu meraih tiga gelar berturut-turut di turnamen besar. Mereka juga menjadi tim pertama yang mampu mempertahankan gelar Juara Eropa.
Torres sendiri dalam turnamen Piala Eropa 2012 ini, berhasil menjadi topskor dengan lesakan tiga golnya dan berhak atas Sepatu Emas. Di samping itu, Torres menjadi pemain pertama yang mampu mencetak gol di dua final Kejuaraan Eropa yang berbeda.
Referensi: Wikipedia