10 Etika Mengunjungi Bayi yang Baru Lahir. Baca & Sebarkan ya…
Ketika mendapatkan kabar bahwa ada saudara / kerabat / sahabat yang baru melahirkan, kita ingin sekali menjenguknya. Mungkin sebagian besar dari kita menganggap hal tersebut sebuah kebiasaan. Tetapi, perlu dipahami bahwa ada etika mengunjungi bayi yang baru lahir dan si ibunya. Apa saja?
Pastinya, kita harus dapat memahami kondisi bahwa pasca melahirkan, ibu memerlukan waktu khusus untuk diri sendiri dan bayinya. Agar merasa tidak enak karena momen yang tidak tepat, ada etika yang perlu dimengerti.
Setidaknya, 10 etika mengunjungi bayi yang baru lahir ini bisa dilakukan dan mungkin Anda akan diminta untuk datang kembali. Simak yuk!
[nextpage title=”Visitor Rule #1-5″ ]
Visitor Rule #1: Tunggu sampai Diundang
Di awal-awal kelahiran, bayi perlu bersama-sama dengan Ibu selama mungkin, bedding in 24 jam apabila hal tersebut memungkinkan. Skin to skin contact, belajar posisi dan pelekatan, Ibu belajar memerah dan lain sebagainya.
Kedatangan tamu yang BELUM (bukan tidak) diundang apalagi bila Ibu hanya berdua ditemani suami, misalnya, akan malah merepotkan.
Jadi, daripada “ujug-ujug” – istilah Sundanya- datang tanpa meminta ijin dan memberi tahu Ibu sebelumnya, lebih baik kirimkan ucapan selamat, doa melalui kartu, bunga, paket, email, wa/sms dan sejenisnya.
Boleh menyebutkan dalam ucapan tersebut betapa senang bila Anda boleh menengok, dan tunggu sampai Ibu yang mengundang :)
Dan jika Ibu sudah mengundang dengan detil tanggal dan jam, pastikan TIDAK terlambat! Usahakan sebelum berangkat beri kabar pada pihak yang ingin dikunjungi. Siapa tahu ada kejadian baru yang membuat Ibu tidak nyaman menerima tamu karena kondisi tersebut.
Juga tanyakan apa yang dapat dibawa (walau umumnya orang Indonesia akan bilang “Duh, gak usah repot-repot”). Pilihan yang dapat Anda bawa itu buah-buahan, cemilan sehat :)
Visitor Rule #2: Paham Kapan Anda Tidak Boleh Menengok
Etika mengunjungi bayi yang baru lahir selanjutnya adalah memahami dengan baik kapan waktu Anda tidak diperbolehkan untuk menjenguk.
Sangat penting untuk mengingat bahwa bayi baru lahir sistem kekebalan tubuhnya belum kuat dan rentan terkena penyakit.
Jadi, apabila saat waktu boleh berkunjung Anda sedang sakit, maka batalkan! Atur jadwal boleh berkunjung berikutnya.
Walaupun Anda sehat, pastikan jika Anda diperbolehkan menggendong / memegang bayi, cucilah tangan dulu dan pastikan baju tidak bau rokok.
Visitor Rule #3: Bawa Makanan!
Menjaga bayi 24 jam dengan bantuan yang minim tentu sangat melelahkan. Tentu saja Ibu tidak punya waktu untuk memasak, mencuci piring dan melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga lainnya.
Sudah disinggung sedikit di Rule No. #1 , tanyakan ke Ibu, apa yang bisa dibawa. Selain buah-buahan dan cemilan sehat, Anda juga bisa membawa lauk-lauk matang.
Visitor Rule #4: Jangan membuat repot Ibu / tuan rumah saat bertamu
Etika mengunjungi bayi selanjutnya yaitu sebisa mungkin tidak merepotkan tuan rumah. Jika perlu katakan di awal tidak perlu menyediakan minuman / makanan, dan tawarkan kepada tuan rumah bahwa Anda sendiri yang akan menyiapkannya.
Di Amerika Serikat sangat biasa tamu itu langsung ke dapur membuat teh, kopi, mengambil air sendiri. Sepertinya kalau di Indonesia masih kurang umum dan dikhawatirkan dinilai tidak sopan.
Intinya sih, jangan sampai Ibu/tuan rumah repot menjamu Anda, bisa juga snack yang Anda sudah siapkan dari rumah sudah siap dihidangkan.
Visitor Rule #5: Menolong Ibu
Tawarkan bantuan! Jika Anda melihat tumpukan piring kotor, tong sampah yang penuh, kotoran di lantai, tawarkan bantuan.
Saat saya menolong Ibu di AS dengan Home visit, walau itu pertama kalinya kami bertemu, saya tidak segan membantu membawakan makanan minuman dari dapur ke meja dll.
Jangan lupa tanyakan dulu apa yang bisa Anda bantu dari beberapa jenis pekerjaan yang bisa dibantu.
[/nextpage]
[nextpage title=”Visitor Rule #6-10″ ]
Visitor Rule #6: Tunggu sampai Anda diperbolehkan menggendong bayi
Idealnya, Anda sebaiknya menunggu sampai ditawarkan Ibu untuk menggendong, memegang bayinya. Dulu di kelahiran kedua putra saya, saya bisa sedikit kesal saat tiba-tiba bayi saya diambil, digendong, dicium tanpa bilang / ijin dulu.
Apalagi bila orang tersebut sedang sakit, batuk pilek yang sering dan tidak memakai masker – yang juga tidak mencuci tangan dulu.
Juga lihat apakah bayi sedang tertidur, bila sedang tertidur jangan diganggu.
Visitor Rule #7: Paham kapan mengembalikan bayi ke Ibu
Bila Ibu sudah mengijinkan Anda memegang/menggendong bayi, lihatlah situasi kapan sebaiknya Anda mengembalikan bayi kepada Ibu.
Bisa dilihat juga bila ada tamu-tamu lain yang ingin memegang bayi, segeralah kembalikan bayi kepada Ibu.
Juga bila bayi mulai menunjukkan tanda-tanda rewel, jangan tunggu sampai bayi menangis, segeralah kembalikan bayi kepada Ibu.
Bila bayi sudah menangis, akan membuat situasi Ibu makin sulit, dan harap diingat bila Ibu tidak bisa menenangkan bayi bahkan bayi berhasil ditenangkan orang lain, kepercayaan diri Ibu bisa jatuh.
Visitor Rule #8: Pastikan hanya mengatakan Hal-hal yang baik/positif
Etika mengunjungi bayi selanjutnya adalah hindari perkataan negatif. Pujilah bayi dan Ibu dengan tulus. Beri saran/tips/nasihat BILA Ibu memintanya.
Pengalaman saya dan banyak Ibu yang masih kelelahan, menerima terlalu banyak masukan ini itu –yang bisa jadi saling bertolak belakang – malah membuat pusing dan stress.
Jika dimintai pendapat, perhatikan pilihan kata, jangan sampai memberikan kata-kata yang menghakimi (walaupun kenyataannya ada tindakan Ibu yang salah). Berikan empati dengan tulus.
Jika Anda tidak tahu jawaban dari pertanyaan Ibu, katakan dengan jujur dan katakan bahwa Anda akan mencari tahu jawabannya / mengarahkan pada ahlinya.
Visitor Rule #9: Jangan berharap terlalu banyak
Bisa jadi ketika kita datang, Ibu terlihat seperti “zombie”, dengan muka lelah-mengantuk dan moody. Jadi, jangan harap terjadinya percakapan panjang dan nyaman. Beri senyuman, empati mendengarkan, serta tidak menghakimi sudah lebih dari cukup.
Saat berkunjung berikan Ibu waktu pribadi berdua dengan bayinya untuk menyusui, sehingga Anda akan lebih banyak menunggu dibandingkan berbincang-bincang dengan Ibu.
Juga disarankan untuk tidak bertamu terlalu lama, tanyakan apa Ibu perlu beristirahat saat itu, harap diingat saat malam hari para Ibu baru sebagian besar sibuk menyusui dan mengurusi keperluan bayi.
Secara umum bertamu sekitar sejam adalah waktu yang ideal, kecuali Ibu meminta Anda untuk tinggal, membantu, menemani Ibu, dll.
Visitor Rule #10: Fokus tidak hanya pada bayi, tapi juga Ibu / anak yang lebih besar!
Kebanyakan tamu / pengunjung lebih tertarik pada bayi dibanding Ibu. Padahal, seorang Ibu telah melewati masa panjang kehamilan, dilanjutkan proses melahirkan yang melelahkan dan menyakitkan, ditambah lagi full mengurus bayi.
Pastikan fokus Anda tidak hanya melulu pada bayi, tapi juga pada Ibu.
Tanyakan bagaimana perasaan Ibu, dengarkan dengan empati, beri saran saat diminta, dan selanjutnya lakukan tips-tips di atas seperti apa yang bisa Anda bantu saat itu.
Juga bila ada anak yang lebih besar, berilah perhatian, jangan sampai sang kakak merasa tersisihkan dengan kehadiran adiknya.
Nah, sudahkan Anda menjalankan etika mengunjungi bayi yang baru lahir di atas? :)
Diadaptasi dari : www.bellybelly.com.au
Ditulis oleh: Bunda Fatimah Berliana Monika Purba dengan beberapa perubahan redaksional.
[/nextpage]