Cara Mengatasi Tantrum Pada Anak Gimana Ya? Ini 10 Tipsnya
Tentunya, orangtua pasti pernah mengalami kondisi ketika anak tiba-tiba meledak emosinya, tanpa ada penyebabnya. Bisa jadi anak-anak mendadak berteriak, menangis, marah, melempar sesuatu, dan lain-lain. Ini salah satu indikasi temper tantrum. Bagaimana cara mengatasi tantrum pada anak? Berikut beberapa tipsnya.
Jika kita sebagai orangtua tidak mengenal gejala adanya kondisi tersebut, mungkin saja sebagai orangtua merasa bingung harus berbuat apa untuk menangani tantrum tersebut.
Dalam bahasa yang lebih simple, tantrum bisa juga dikatakan sebagai kesulitan anak dalam menyampaikan apa yang diinginkan melalui perkataan.
Kesulitan ini menjadi penghalang untuk mengungkapkan keinginan mereka sehingga anak lebih memilih untuk marah, menangis, dan berbagai tindakan lainnya.
Apa sih yang menjadi penyebab anak mengalami tantrum ini? Setidaknya ada beberapa hal berikut:
- Orangtua yang bersikap terlalu protektif terhadap anaknya
- Persaingan antar saudara
- Anak lelah dan merasa lapar
- Ketidakkonsistenan orangtua dalam menerapkan disiplin dalam rumah
- Perhatian orangtua terhadap anak yang kurang
- Anak kesulitan untuk berbicara
- Anak terganggu saat sedang bermain
Itulah beberapa penyebab temper tantrum yang perlu mendapatkan penanganan serius. Biasanya, kondisi tantrum ini terjadi pada anak-anak di usia 15 bulan hingga 4 tahun.
Berdasarkan penelitian, kondisi temper tantrum pada anak sebenarnya hal yang lumrah. Dalam setiap perkembangan anak, ini seringkali terjadi.
Anak biasanya melakukan hal tersebut untuk menunjukkan kelebihan / kemampuan yang dimiliki atau sebagai sarana ekspresi diri.
Walaupun dianggap biasa terjadi, sebagai orangtua tetap harus mengetahui cara mengatasi tantrum pada anak dengan benar. Jika tidak, maka berefek pada perkembangan psikologis dan emosianal anak.
Yang perlu ditekankan, tantrum bukan termasuk penyakit. Tetapi, peran aktif orangtua untuk menangani tantrum tetap diperlukan.
So, bagaimana cara mengatasi tantrum pada anak dengan benar? Minimal beberapa tindakan berikut bisa dilakukan.
- Sebagai orangtua, kita tetap bersikap tenang.
- Konsisten dan tunjukkan bahwa orangtua bisa menerapkan disiplin pada anak dengan baik.
- Jika anak sedang mengalami kondisi tersebut, jangan membalas dengan emosi kepada anak. Terlebih sampai terjadi kekerasan fisik. Lebih baik, peluklah anak Anda dengan penuh kasih sayang.
- Selalu cari penyebab anak bersikap tersebut, jika sudah mulai menunjukkan gejala temper tantrum.
- Jika Anda kesulitan untuk mendiamkan anak saat mengalami kondisi tersebut, bisa dengan merayunya seperti memberikan hadiah, diajak jalan-jalan, dan lain sebagainya.
- Jangan tunjukkan rasa putus asa dengan tingkah laku anak-anak yang emosi atau marah. Saat Anda sudah menyerah, mereka akan selalu “menyerang” dengan cara yang sama.
- Alihkan perhatian anak Anda jika sudah mulai bertingkah lagi
- Singkirkan benda di sekitar anak Anda, saat mereka mulai marah atau emosi. Ini dilakukan untuk menghindarkan anak melempar barang-barang tersebut.
- Berikan pujian kepada anak saat mereka sudah bisa bersikap tenang.
- Yang terpenting adalah pola komunikasi kita kepada anak untuk menghadapi tantrum ini. Berbicaralah dengan kelembutan dan kasih sayang. Hindarkan luapan emosi dan kata-kata kasar. Karena ini berdampak negatif terhadap mereka.
Cara mengatasi tantrum pada anak sebenarnya membutuhkan kebijaksanaan kita sebagai orangtua. Tunjukkan bahwa anak adalah prioritas bagi Anda. Selalu berikan dukungan dan kasih sayang pada mereka.