Dalam kondisi cuaca yang kurang baik, kesehatan tubuh kita akan mudah terserang penyakit. Biasanya, kita sudah menyiapkan obat-obatan ataupun membelinya jika sakit. Eh, kamu tahu gak ish arti simbol pada kemasan obat? Kira-kira apa ya?
Dalam setiap kemasan obat yang telah mendapatkan pengawasan dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), jika kamu perhatikan dengan seksama ada simbol-simbol yang berbeda.
Ada dalam kemasan obat dengan simbol berwarna hijau, merah, dan biru. Simbol itu ada di obat-obatan kimia maupun herbal. Kamu tahu gak sih apa arti simbol tersebut? Dan apa gunanya tiap kemasan punya simbol yang berbeda?
Pastinya, manfaat dari penggunaan simbol tersebut untuk mengklasifikasikan obat berdasarkkan jenis-jenisnya agar tak salah dalam mengkonsumsinya.
Nah lho, berarti tiap simbol pada kemasan memiliki target konsumen sendiri dong? Ya, pastinya. Jadi, kamu perlu tahu agar tidak salah memilih.
Sudah penasaran dengan arti simbol pada kemasan obat? Yuk kita bahas satu-persatu.
Ini simbol obat yang pertama. Pasti kamu sering melihat simbol obat yang satu ini. Sangat mudah dijumpai pada kemasan obat yang dijual di apotik ataupun warung.
Kemasan obat yang terdapat simbol ini pada umumnya merupakan obat-obatan untuk penyakit ringan dan tidak perlu resep dokter. Sebagai contoh kemasan obat dengan simbol ini adalah multivitamin.
Meskipun tidak dibutuhkan resep dokter, konsumsi obat dengan simbol ini juga tidak boleh secara berlebihan.
Walaupun termasuk bebas tanpa dibutuhkan resep dokter, tetapi sedikit berbeda dengan yang sebelumnya. Konsumsi obat-obatan dengan simbol di atas ini harus mematuhi aturan yang terdapat di petunjuk penggunaan.
Selain itu, kamu juga perlu mengetahui efek samping dari konsumsi obat-obatan dengan simbol tersebut seperti di bawah ini.
Arti simbol pada kemasan obat selanjutnya seperti yang terlihat di samping ini. Lingkaran berwarna merah dengan huruf “K”. Kemasan obat yang memiliki simbol ini berarti penggunaannya harus dengan resep dokter dan tidak dapat dikonsumsi sembarangan.
Jika mengkonsumsinya tanpa ada resep dokter atau sembarangan, maka berpotensi akan menimbulkan efek yang buruk, seperti keracunan, penyakit semakin parah, atau bahkan kematian.
Biasanya, obat-obatan yang memiliki simbol seperti ini adalah obat penenang, obat dengan kandungan hormon, atau antibiotik.
Untuk pembuatan obat herbal terstandar, dilakukan melalui serangkaian penelitian yaitu dari kandungan bahannya, pembuatan ekstrak obatnya, kehigienisan pengemasannya, dan uji coba dari khasiat obat itu sendiri.
Pembuatan obat herbal terstandar biasanya sudah menggunakan teknologi tinggi dalam proses produksinya.
Fitofarmaka adalah obat-obatan tradisional berbahan alami yang bisa disetarakan dengan obat-obatan modern.
Proses pembuatannya pun telah distandarisasi dengan ditunjang bukti ilmiah, uji klinis pada manusia, protokol pengujian yang disetujui, terpenuhi prinsip etika, penguji yang kompeten, dan tempat pengujian memenuhi persyaratan.
Efek samping dari obat-obatan ini salah satunya adiktif. Penggunaannya pun wajib menggunakan resep dokter asli. Biasanya di dunia kedokteran, obat jenis ini digunakan untuk penghilang rasa sakit / obat bius.
Untuk penggunaan obat-obatan ini diluar prosedur medis, termasuk terlarang.
Postingan ini dimodifikasi pada 24 Februari 2017 3:47 pm
Pembajakan software adalah masalah yang merajalela termasuk di Indonesia yang telah tumbuh seiring perkembangan kecepatan…
Siang terik paling enak menyantap masakan ndeso, salah satu yang buat kangen adalah menu sayur…
Kuliner Nusantara memang tak ada habisnya. Banyak sajian kuliner khas Indonesia yang terkenal seantero Nusantara,…
Karena berbagai alasan masih banyak pecinta kucing yang melepas kucingnya untuk bebas berkeliaran di luar…
Walaupun tidak setenar Tokyo, namun ada banyak destinasi wisata menarik yang bisa kamu kunjungi saat…
Remittance advice adalah definisi yang harus diketahui siapa saja yang akan melakukan remittance. Orang-orang yang…
Tinggalkan Komentar