Orang Tua Marah & Kecewa, EO ini Adakan Games Menjijikkan di Pesta Ulang Tahun
Seorang netizen curhat di akun Facebook tentang pengalaman dirinya mengikuti pesta ulang tahun keponakannya yang diadakan oleh salah satu Event Organizer (EO).
Netizen yang juga seorang ibu tersebut menyesalkan dan marah, dengan kejadian yang dilihatnya langsung.
Apa yang membuat ibu tersebut marah dan kecewa?
Ternyata, disebabkan oleh salah satu games dalam rangkaian acara pesta ulang tahun tersebut yang dianggap mempertontonkan hal yang menjijikkan, tidak senonoh, dan memalukan.
Bahkan, games tersebut memberikan kesan kampanye LGBT terselubung, yang saat ini sedang marak dibicarakan.
Seperti apa games yang membuat menyesal dan marah orang tua yang menyaksikan acara pesta ulang tahun tersebut?
Menurut penuturan dari ibu Debbi Sudibyo Ethnic dalam akun FBnya, disebutkan kalau anak-anak mereka bermain games yang diperintahkan oleh MC pesta ulang tahun, dengan saling menyentuh anggota tubuh mereka.
Tangan dengan tangan, kaki dengan kaki, siku dengan siku, hidung dengan hidung, sampai akhirnya…. Bibir dengan bibir!
Dan pasangannya pun antara cowok dengan cowok, dan cewek dengan cewek.
Bahkan, ada adegan yang sangat menjijikkan, dan seharusnya bukan dilakukan di depan umum.
Lebih lengkapnya, berikut penuturan pengalaman netizen tersebut dalam mengikuti acara ulang tahun tersebut.
Harap mulai berhati-hati ketika anak-anak kita ikut acara pesta ulang tahun. Ada sosialisasi terselubung LGBT yang dibalut dengan cara games gila.
Ini adalah pengalaman pribadi dari saya yang kebetulan sedang menemani anak saya. Entah saya harus marah atau menangis, setelah menonton langsung acara pesta ulang tahun 17th keponakan saya.
Dalam acara tersebut, MC memberikan games yang sangat-sangat menjijikkan dan tidak mendidik.
Cewek pasangan dengan cewek, cowok berpasangan dengan cowok.
Pasangan anak-anak itu diperintahkan untuk saling menyentuh anggota tubuh masing-masing, sambil diiringi oleh musik.
Tangan menyentuh tangan, siku dengan siku, kaki dengan kaki, hidung dengan hidung, dan anggota tubuh lainnya, rambut, pipi, kuping, jakun, dll…
…hingga saling bersentuhan bibir dengan bibir
Dan, ketika itu diperintahkan, saya mulai merasa panas! Sangat tidak wajar! Kenapa harus ada adegan bibir bersentuhan dengan bibir??
Tetapi, karena anak-anak ABG tersebut masih polos, mereka melakukannya, dan MC pun terus memberikan semangat!
Saya semakin gak bisa terus berdiam diri, ketika MC memerintahkan anak-anak tersebut untuk bersentuhan antara lidah dan lidah!
Saya meminta kakak saya untuk menghentikan acara tersebut, tapi si MC tidak peduli sama sekali.
MC tersebut terus memerintahkan pada anak-anak dengan memberi semangat kepada yang ikut games menjijikkan tersebut.
Si MC bahkan mengatakan bahwa jika anak-anak yang bermain dalam games itu tidak melakukannya, berarti mereka adalah seorang pengecut!
Dalam acara tersebut, juga terdapat aktivis gereja yang hadir. Mereka berinisiatif langsung mengambil microphone MC, dan menghentikan games tersebut.
Mereka mengatakan bahwa ini bukan masalah berani atau tidak, tetapi boleh atau tidak.
Saya sebagai orang tua juga sangat marah dan kecewa karena keberadaan games tersebut sama sekali tidak layak untuk dilakukan.
Dan, seketika itu juga, games tersebut berhenti.
Teman-teman bisa bayangkan…
Secara tidak langsung, MC tersebut juga berusaha mengajarkan pada anak-anak remaja untuk praktek LGBT, perilaku sesama jenis.
Dan, saya pun sudah tidak tahan lagi. Saya punya anak remaja yang harus dilindungi dari kegiatan-kegiatan yang mengarah seperti itu.
Saya pun pamit pulang dengan perasaan marah yang masih terpendam.
Pesan untuk para orang tua, awasi selalui kegiatan anak-anak kita diluar sana. Mungkin, saya memang orang tua kuno dalam mendidikan anak.
Tetapi, bagi saya, praktek-praktek seperti itu, sangatlah tidak bisa diterima.
Berikut foto acara tersebut (tambahan dari beberapa sumber) :