Bu, Calon Istri ‘ku Gak Bisa Masak, Gimana ya?
“Ibu masak apa? Boleh aku bantu?”
“Ini masak ikan Gurame kesukaan bapak”
“Alhamdulillah, pasti lezat. Bu, calon istri ku tidak bisa masak”
“Iya. Lalu kenapa?”
“Ya gak apa-apa, cuma mau cerita aja, Bu. Takut ibu kecewa. Hehe”
“Apa kamu pikir tugas mencuci, memasak, menyapu, mengurus rumah, dll adalah kewajiban wanita?”
Aku menatap ibu tidak paham, lalu beliau melanjutkan, “Ketahuilah nak, itu adalah kewajiban lelaki, kewajibanmu nanti jika menjadi suami”
“Loh bukannya ibu setiap hari melakukannya?”
“Kewajiban istri adalah taat dan mencari ridho Allah dari ketaatan kepada suami. Karena bapakmu mungkin tidak bisa mengurus rumah, jadi ibu bantu mengurus rumahnya, bukan atas nama kewajiban, tetapi sebagai wujud cinta dan juga wujud istri yang mencari Ridho Allah dan suami”
“Aku bingung bu”
“Baik sayang. Ini ilmu untukmu yang mau menikah. Menurut kamu, pengertian nafkah itu apa? Bukankah kewajiban laki-laki menafkahi istri? Baik itu sandang, pangan dan papan kan?”
“Iya, tentu saja ibu”
“Nah, pakaian yang brsih itu nafkah, sehingga mencuci adalah kewajiban suami. Makanan itu nafkah jadi kalau masih berupa beras itu masih setengah nafkah, karena belum bisa dimakan, maka memasak itu kewajiban suami. Lalu menyiapkan tempat tinggal itu adalah suami maka membersihkan rumah juga kewajiban suami.”
“Waah sampai segitunya yah, Bu? Lalu, jika seperti itu mengapa ibu masih tetap melakukan itu semua tanpa menuntut bapak, Bu?”
“Karena ibu ingin dapatkan Ridho Allah dan suami, ibu mencari pahala agar selamat di akhirat sana. Karena ibu mencintai ayahmu, mana mungkin Ibu tega membiarkan ayahmu melakukan itu semua.”
Aku mulai paham dan diam terpesona.
“Jadi laki-laki salah sangka yah Bu, seharusnya suami lebih bersyukur dan berterima kasih kepada istri. Mmmm..tapi Bu, kalau calon istriku tau hal ini lalu dia malas-malasan, bagaimana Bu?”
“Wanita beragama yang baik tentu tahu bahwa ia ingin mencari Ridho suaminya, sehingga tidak mungkin ia setega itu. Sedang laki-laki beragama yang baik tentu tahu bahwa istrinya telah banyak membantu sehingga tidak ada cara lain selain lebih mencintainya. Menikah bukan soal menuntut hak, istri menuntut haknya dan suami tuntut haknya pula. Tapi, menikah itu berlomba-lomba berusaha melakukan hal yang terbaik, istri bantu suami dan suamipun harus bantu istri. Toh impiannya juga ingin ke syurga.”
Masih ingin mencari calon istri atau calon pembantu?
Sumber Tulisan: