Sebagai orang tua yang baik, kita harus selalu mengetahui dan memahami segala tingkah laku yang dilakukan oleh anak-anak kita. Termasuk mengenali potensi stres pada anak yang mungkin saja terjadi.
Stres pada anak tentu jauh berbeda tanda-tandanya dibandingkan yang terjadi pada orang dewasa. Pola pikir dan tingkah laku yang masih dalam tahap perkembangan dan belum utuh, menjadi salah satu penyebab, kita sebagai orang dewasa terkadang mengalami kesulitan ketika harus mengenali gejala-gejala stres pada anak kita.
Tetapi, agar tidak memiliki dampak yang lebih jauh terhadap perkembangan mental anak-anak, kita orang tua wajib untuk mengetahui gejala-gejala tersebut.
Salah satu petunjuk awal yang bisa dikenali jika anak Bunda berpotensi mengalami gejala stres adalah anak-anak tergolong anak yang susah tidur. Waktu tidur yang tak menentu, sering lewat tengah malam, bahkan hingga menjelang pagi hari, ketika tidur selalu resah, dan tidur hanya dalam tempo sekejap.
Jika Bunda melihat gejala tersebut pada anak-anak, dapat dipastikan itu salah satu tanda anak Bunda sedang mengalami tingkat stres awal.
Seharusnya, anak-anak yang tidak mengalami gejala stres ini, dapat tidur sebelum pukul 9 malam dengan tidur yang berkualitas (tidak resah ataupun sekilas saja). Ini sangat penting bagi perkembangan fisik dan mental anak yang positif dan sehat.
Gejala stres yang dapat dipantau pada anak kita adalah jika anak-anak tidak dapat diam walaupun hanya sebentar. Banyak hal yang dilakukan oleh mereka, dan tindakannya tergolong membahayakan dan membuat kita marah dan jengkel.
Perlu diketahui, ada juga anak-anak yang memang tergolong hiperaktif, dan ini salah satu hal yang perlu dibedakan. Jika stres, biasanya anak-anak yang hiperaktif akan memilih untuk berdiam diri, sebaliknya, anak-anak yang tak terlalu aktif, biasanya jika sedang ada masalah akan lebih aktif dari biasanya.
Memang, untuk mengetahuinya akan terasa sulit. Bunda tetap perlu berkomunikasi dengan baik pada anak, apakah memang tingkah laku yang tak biasanya itu hal yang wajar, atau ada masalah lainnya.
Salah satu tanda stres pada anak selanjutnya adalah sikap pemalu yang terlalu berlebihan. Bunda perlu kenali perubahan sikap pada anak kita jika sekiranya terlalu malu atau bahkan takut jika bertemu dengan orang-orang yang baru dikenali.
Bisa jadi, malu atau rasa takut itu timbul sebagai dampak dari trauma akan masalah dengan seseorang. Ini yang harus digali lebih jauh terhadap anak Bunda.
Ada beberapa anak yang tergolong anak yang suka marah dan mengamuk jika keinginannya tidak diikuti. Sikap-sikap seperti memukul, menggigit, menendang, menjerit tanpa ada sebabnya, bisa jadi adalah salah satu ciri stres pada anak.
Untuk menangani situasi seperti ini, sangat diperlukan kesabaran dari orangtua. Tindakan marah yang juga dibalas dengan luapan emosi dari orangtua, akan semakin menambah tingkat stres pada anak.
Salah satu ciri stres yang terjadi pada anak kita juga ditunjukkan dengan sikap yang terlalu cerewet dalam hal makanan. Anak-anak yang tergolong ini biasanya hanya ingin mengkonsumsi makanan yang disukai saja. Tidak pernah mau makan selain makanan kesukaannya.
Jika anak-anak Bunda sudah tergolong anak yang tumbuh besar, tetapi masih terlalu sering ngompol di atas kasur ketika tengah malam, maka bisa jadi ini juga salah satu tanda anak Bunda stres dan kurang percaya diri.
Anak-anak tersebut tidak merasakan ketenangan, kurang mendapatkan perhatian, ada masalah, sehingga perasaan tersebut terbawa saat tidur, dan sulit untuk mengendalikan kehendak buang air kecil.
Jika anak-anak kita tergolong anak yang mudah menangis (cengeng), dan tangisannya sulit dikendalikan, itu kemungkinan besar mereka ingin meluapkan perasaan yang ada dalam dirinya. Dan bisa jadi, itu juga salah satu tanda anak Bunda sedang ada masalah.
Anak-anak yang mengalami masalah stres, juga terlalu sering mengalami rasa takut tanpa ada penyebabnya. Mereka kehilangan rasa aman dan ketenangan sehingga menginginkan perhatian lebih dari ayah dan ibunya.
Itulah beberapa tanda stres pada anak yang bisa Bunda kenali dari sekarang. Tentu, setiap anak memiliki gejala yang berbeda. Dan belum tentu jika salah satu gejala di atas muncul, maka dikatakan anak Bunda sedang stres.
Tetap lakukan observasi dan komunikasi yang intens terhadap anak-anak kita. Berikan perhatian penuh kepada mereka, sehingga mereka mendapatkan rasa aman, nyaman, dan ketenangan dari ayah ibunya.
Referensi Tambahan:
Postingan ini dimodifikasi pada 28 Juni 2016 8:23 pm
Pembajakan software adalah masalah yang merajalela termasuk di Indonesia yang telah tumbuh seiring perkembangan kecepatan…
Siang terik paling enak menyantap masakan ndeso, salah satu yang buat kangen adalah menu sayur…
Kuliner Nusantara memang tak ada habisnya. Banyak sajian kuliner khas Indonesia yang terkenal seantero Nusantara,…
Karena berbagai alasan masih banyak pecinta kucing yang melepas kucingnya untuk bebas berkeliaran di luar…
Walaupun tidak setenar Tokyo, namun ada banyak destinasi wisata menarik yang bisa kamu kunjungi saat…
Remittance advice adalah definisi yang harus diketahui siapa saja yang akan melakukan remittance. Orang-orang yang…
Tinggalkan Komentar