Kenali 7 Hal yang Memblok Munculnya Ide Kreatif dari Dirimu, Apa Saja?
Merasa gak punya sisi kreatif? Ide kreatif susah untuk datang dari dalam diri kita?
Sebelum memiliki asumsi yang bermacam-macam, mungkin ada beberapa hal yang ternyata memblok dirimu untuk menjadi manusia yang kreatif.
Pada dasarnya, setiap dari kita memiliki kekuatan untuk menjadi kreatif. Itu bagian alami dari pemberian Tuhan kepada kita sebagai manusia. Salah satu cara untuk memunculkan ide kreatif, dengan beberapa tips sederhana ini.
Masalahnya adalah bahwa, terlalu sering, kita memblokir kreativitas dari dalam pikiran kita dan membuat kesalahan dalam berpikir.
Agar tidak lebih jauh, berikut 7 hal yang seringkali membuat ide kreatif kita terblokir, dan cara untuk membuka kreativitas alami dalam dirimu:
1. Jangan Membuat Asumsi yang Terburu-buru
….Asumsi….
Itu yang seringkali kita sering lakukan baik sadar atau tidak sadar. Membuat asumsi merupakan salah satu contoh dari kemalasan berpikir.
Seringkali, asumsi menjadikan kita tidak bisa berpikir lebih jauh lagi, dan memblok ide kreatif untuk keluar dari dalam diri kita.
Asumsi terjadi karena ketidaksabaran untuk mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan lebih lengkap untuk mencapai sebuah kesimpulan dalam berpikir.
Salah satu contoh kasus sederhananya sebagai berikut:
Ada pelanggan di bank yang setelah menguangkan cek dan pergi, kembali ke teller bank dan mengatakan: “Maaf, saya pikir Anda membuat kesalahan”
Kasir menjawab, “Maaf, tapi tidak ada yang bisa saya lakukan. Anda harus menghitungnya. Setelah Anda keluar dari bank ini, kami tidak lagi bertanggung jawab.”
Pelanggan menjawab: “Yah, oke. Terima kasih untuk tambahan Rp 300 ribu nya”
Ketika ingin menarik kesimpulan dan mencapai ide kreatif yang diinginkan, maka tunggu sampai semua informasi dikumpulkan terlebih dahulu. Jangan terburu-buru mengasumsikan sesuatu yang tidak sesuai dengan porsinya.
2. Hanya Melihat dari Satu Sudut Pandang
Pikiran yang benar-benar terbuka bersedia menerima bahwa tidak kita yang memiliki sudut pandang, tetapi juga orang lain memilikinya dan mungkin sudut pandang lain tersebut lebih valid.
Terkadang, ide kreatif dari dalam diri kita terblok, karena kita berdiri hanya di satu sisi sudut pandang saja. Padahal, masih banyak sudut pandang lain yang belum ter-eksplore lebih jauh.
Janganlah memonopoli pikiran kita selalu benar. Jika sudah melakukannya, ide kreatif pun hanya angan-angan semata. Ide kita akan macet di satu posisi saja. Bisa jadi, banyak hal yang menyangkut kreativitas ada di luar sana.
3. Memiliki Pikiran seperti “YoYo”
Apa itu pikiran layaknya “yo-yo”?
Beberapa orang cenderung memiliki kecenderungan untuk berayun dari satu menit pertama dengan pikiran positif sesuai suasana hati, dan berayun ke pikiran negatif berikutnya untuk menit berikutnya.
Ini terjadi karena asumsi yang sudah muncul duluan di pikiran kita. Seperti yo-yo: naik satu menit, turun menit berikutnya.
Berpikirlah dengan netral dan tidak membiarkan emosi menguasai diri kita.
4. Membiarkan Kemalasan Berpikir Menguasai
Kebiasaan bisa menjadi batu sandungan utama untuk berpikir jernih dan contoh lain dari kemalasan.
Malas berpikir untuk hal-hal yang diluar logika umum atau kebiasaan umum yang sering kita lalui sehari-hari.
Memunculkan ide kreatif dari dalam diri kita, secara tidak langsung, kita diharuskan mencari hal-hal yang out of the box. Diluar kebiasaan umum yang sering kita hadapi.
Carilah celah kesempatan dari setiap peluang. Buang rasa malas kita untuk berpikir lebih jauh.
5. Jangan Berpikir Seperti Seorang Orang Tua, Berpikirlah seperti Anak-anak
Penelitian menunjukkan bahwa jumlah sinapsis, atau koneksi, di otak lebih besar pada anak berusia 2 tahun daripada orang dewasa rata-rata.
Alasan ini ditunjukkan pada kenyataan ketika anak usia dua tahun tidak membatasi pandangan tentang dunia, orang dewasa telah melakukannya.
Jika kita menggunakan otak kita seperti anak kecil, menerima segala sesuatu tanpa penghakiman, kita dapat benar-benar menghentikan dan membalikkan proses penuaan otak.
Hal-hal yang diluar imajinasi orang dewasa rata-rata, biasanya merupakan ide kreatif yang luar biasa. Bagaimana seorang pencipta iPhone, Steve Jobs, meluaskan cakrawala berpikir bahwa sebuah handphone haruslah bisa menjadi lifestyle bagi penggunanya.
6. Lihat Detail dan Gambaran Besarnya
Menciptakan kreativitas tidak hanya terhenti di gambaran besarnya saja. Pahami detailnya dengan baik. Sesuaikan rincian tersebut dengan konteks yang jauh lebih besar.
Misalkan, jika kita ingin menciptakan aplikasi yang kreatif dan aplikatif, lihat gambaran besarnya. Apa, siapa, bagaimana, aplikasi itu dibuat dan dibutuhkan. Lalu, turunkan gambaran besar aplikasi yang ingin diciptakan menjadi sebuah detail-detail penunjang.
7. Berpikirlah untuk Diri Kita
Pikiran diri kita memang sudah selayaknya menjadi diri kita. Jangan dibatasi oleh kecenderungan berpikir yang berlaku di masyarakat (ini seharusnya, bukan seperti itu).
Jangan biarkan orang lain memberitahu bagaimana kamu berpikir. Ide kreatif muncul dari dalam dirimu sendiri, dan engkaulah penanggungjawabnya.
Jika mengikuti cara berpikir orang pada umumnya, maka Facebook tidak akan menjadi media sosial terpopuler saat ini. Mark Zuckerberg hanya akan menjadi seorang mahasiswa lulusan perguruan tinggi, yang bekerja di perusahaan orang lain.
Itulah ketujuh poin yang biasanya memblokir diri kita dari ide kreatif yang muncul. Hampir dari semua poin tersebut, berasal dari diri kita sendiri.
Jadi, jangan salahkan orang lain kalau kita tidak menjadi kreatif, tetapi kita sendiri yang membuatnya seperti itu.
Atasi dengan segera, terapkan solusinya, maka hal-hal yang inovatif, kreatif, dan segar akan muncul dari dalam dirimu. Boleh dicoba…!
Referensi: Motivasi Islami